Sukses

Sekjen PDIP: Indonesia Utang Sejarah dengan Palestina di KAA

PDIP berharap gelaran KAA dapat menjadi legitimasi sejarah dalam memperkuat diplomasi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) resmi dibuka siang tadi. 32 Kepala negara dan 107 petinggi negara dari wilayah Asia Afrika akan turut serta dalam konferensi internasional tersebut.

PDI Perjuangan atau PDIP berharap gelaran KAA yang rutin diperingati setiap 10 tahun sekali itu, menjadi legitimasi sejarah dalam memperkuat diplomasi Indonesia. Khususnya dalam memperjuangkan tata perekonomian yang lebih berkeadilan.

"Inilah tantangan bagi Pemerintahan Jokowi-JK," ujar Sekjen PDIP ‎ Hasto Kristiyanto‎ di Jakarta, Minggu, (19/4/2015).

Hasto mengatakan, secara politik, Indonesia harus menyelesaikan utang sejarah untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam pengertian seluas-luasnya. "Sebab satu-satunya peserta KAA yang belum mencapai kemerdekaan secara penuh tinggal Palestina," tegas Hasto.

Kemudian secara ekonomi, lanjut hasto, Indonesia harus mendorong kerja sama ekonomi yang lebih berkeadilan. "Dengan menjadikan prinsip Dasasila Bandung sebagai sumber spirit dalam kerja sama di bidang ekonomi tersebut," tandas Hasto.

Hasto menuturkan, peringatan 60 tahun KAA harus menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika dalam menghadapi ketidakadilan dunia.

"Dunia abad 21 masih menghadapi persoalan yang tidak jauh berbeda dengan abad 20 ketika KAA itu dicetuskan, yakni adanya tata pergaulan hidup yang tidak adil. Penjajahan dalam perspektif ekonomi tetap saja terjadi," tutur Hasto.

"Di sinilah kerja sama bangsa-bangsa Asia dan Afrika diperlukan untuk mendapatkan kemerdekaan dalam ranah ekonomi, berupa kesejahteraaan yang berkeadilan," sambung dia.

Karena itu, kata Hasto, Indonesia yang pada 1955 menjadi pelopor KAA, harus menggunakan momentum tersebut untuk menggelorakan kembali kepemimpinan Indonesia.

"Agar tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan sebagaimana dicanangkan oleh Bung Karno melalui Conferences of the New Emerging Forces atau CONEFO, benar-benar dapat diwujudkan," kata dia.

Pelaksanaan KAA antara lain meliputi pertemuan pejabat tingkat tinggi Asia-Afrika yang digelar pada 19 April, pertemuan tingkat menteri Asia-Afrika 20 April, pertemuan bisnis Asia-Afrika 21-22 April, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 22-23 April, dan napak tilas KAA di Bandung 24 April. (Luq/Rmn) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini