Sukses

Bersolek Menyambut Konferensi Asia Afrika

Masyarakat pun diimbau menyambut delegasi negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika dengan senyuman ramah.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan kemeja batik lengan pendek hijau dan berkacamata hitam, Jusuf Kalla mendatangi Bandara Halim Perdanakusuma di kawasan Jakarta Timur. Pagi itu Wakil Presiden yang akrab disapa JK itu bukan hendak menaiki pesawat untuk kunjungan kerja, melainkan memimpin gladi bersih terkait penyambutan peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.

Didampingi Kepala Kantor Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Panitia KAA Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, JK yang tiba Sabtu pagi 18 April 2015 tepat pada pukul 09.00 WIB langsung menuju lapangan udara tempat delegasi negara peserta KAA mendarat.

Tak lebih dari 15 menit JK mengecek tempat tersebut. Ia juga sempat berbincang sejenak dan menyapa sejumlah pasukan yang berbaris di sisi karpet merah. Ia kemudian langsung menuju ruang VIP bandara.

Wapres JK Tinjau Tempat Mendarat Peserta KAA ke-60. (Liputan6.com/Sugeng Triono)

JK Sibuk

Boleh dibilang, Sabtu 18 April 2015 termasuk hari tersibuk JK. Betapa tidak, sang wapres yang hampir menginjak usia 73 tahun itu mengecek segala persiapan dan melakukan gladi bersih penerimaan delegasi peserta KAA. Mulai dari Bandara Halim Perdanakusuma atau tempat mendarat delegasi KAA hingga ke JCC yang akan dijadikan tempat pertemuan.

Ya, untuk menyambut peserta KAA, berbagai persiapan pun dikebut. Mulai dari menghias jalan hingga memperketat sistem pengamanan.

Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) akan digelar pada 19-23 April 2015. Perhelatan akbar berskala internasional itu akan berlangsung di dua tempat, yaitu Jakarta dan Bandung.

Bersolek dan Spektakuler

Kedua kota itu pun bersolek menyambut datangnya para delegasi negara peserta KAA. Sebanyak 32 kepala negara atau kepala pemerintahan dan 86 utusan negara akan menghadiri acara itu.

"Saya bicara per jam sekarang, hingga dua jam yang lalu sebanyak 32 kepala negara dan 86 negara yang akan hadir nanti," ujar Penanggung jawab peringatan ke-60 KAA Luhut Pandjaitan dalam Konferensi Rakyat Asia-Afrika di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu 18 April 2015.

Untuk menyambut peserta KAA, sejumlah persiapan pun dikebut. Mulai dari menghias jalan hingga memperketat sistem pengamanan.

Luhut Panjaitan menyampaikan, pihaknya sudah menyewa 50 mobil Mercedes Benz yang akan digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan acara tersebut. Meski tergolong mobil mewah, kendaraan asal Jerman yang masih baru tersebut oleh pihak rental diberi harga khusus atau di bawah harga sewa biasanya.

Mobil jenis Mercy E – 400 disiapkan Pemerintah untuk  membawa para Kepala Negara dalam rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Jakarta dan Bandung, Jakarta, Kamis (16/4/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Murah meriah. 50 unit, pokoknya sekarang masih jauh di bawah plafon," ujar Luhut.

"Itu sewanya dengan harga mobil second tapi kita dapat mobil baru," timpal salah satu panitia yang berdiri di sebelah Luhut menambahkan.

Koarmabar TNI AL pun mengerahkan 6 kapal perang untuk mengamankan Konferensi Asia Afrika. Jenis kapal tersebut adalah KRI John Lie-358, KRI Oswald Siahaan-354, KRI Imam Bonjol-383, KRI Pati Unus-384, KRI Beladau-643, KRI Makassar-590.

Seperti halnya TNI AL, persiapan pengamanan juga dilakukan TNI AD dan TNI AU.

Sementara, Polri menyatakan situasi keamanan di Jakarta dan Bandung jelang perhelatan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dipastikan kondusif.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan, sebanyak 10 ribu personel Polri dikerahkan guna mengamankan pelaksanaan KAA. Mereka disebar di jalur-jalur yang dilewati delegasi pemimpin dari negara peserta KAA 2015.

Sementara untuk pengamanan di Bandung, anggota Brimob yang dikerahkan sebanyak 1.015 personel dari Polda Jabar dan 400 orang Brimob dari Polda Metro Jaya. Termasuk penembak jitu Brimob.

"Detail sniper tidak bisa disebutkan, rahasia. Yang jelas mereka akan ditempatkan di titik-titik tertentu," kata Kepala Bagian Operasional Korps Brimob Polri Kombes Pol Leo Bona Lubis.

Sejumlah aparat keamanan terlihat berjaga di jembatan penyeberangan orang (JPO) kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Sterilisasi dilakukan di tempat-tempat umum yang dilalui peserta Konferensi Asia Afrika (KAA). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Persiapan pengamanan juga dilakukan TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Udara. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, 16.300 personel TNI gabungan dari AD, AU, dan AL akan bersinergi dengan Kepolisian dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk mengamankan KAA-60.

Jet Pribadi Dipindah

Wapres JK pun menginstruksikan semua pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, baik jet pribadi maupun komersial, dipindahkan sementara selama perhelatan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Nanti yang digeser pesawat dalam negeri yang ada di situ, kan banyak itu ada jet-jet, jadi bukan pesawat tamunya yang digeser. Kita kan menghormati tamu," kata Wapres saat memeriksa kesiapan Peringatan KAA ke-60 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu 18 April 2015.

Rekayasa lalu lintas di Ibukota selama penyelenggaraan KAA pun diatur. Termasuk meniadakan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor karena delegasi negara-negara peserta KAA mulai berdatangan pada Minggu 19 April 2015.

Bendera delegasi dari Negara-negara peserta KAA terpasang di sepanjang jalan kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (17/4/2015). Pemprov DKI Jakarta mengaku sudah siap 95 persen untuk menggelar KAA. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bahkan sejak 18 hingga 24 April mendatang atau selama KAA berlangsung, kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat tertutup untuk umum. Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung jawab atas keamanan Ring 1 JCC pun sudah melakukan simulasi kedatangan tamu VVIP.
 
Sementara Kota Bandung, Jawa Barat sebagai salah satu tuan rumah terus bersolek. Gedung Merdeka, saksi bisu pertemuan negara-negara Benua Asia dan Afrika, pada 60 tahun lalu itu tidak ketinggalan dipercantik. Bahkan bendera negara-negara peserta sudah terpasang di depan gedung bersejarah itu.

Persiapan jelang KAA di Bandung (Istimewa)

Tak hanya Gedung Merdeka, sepanjang Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung juga tampak berbeda dengan hadirnya bola-bola beton bertuliskan nama-nama negara peserta KAA. Juga tiruan bola dunia yang telah megah berdiri.

Total ada 30 pekerjaan fisik yang tengah dilakukan Pemkot Bandung jelang KAA. Bandung Command Center pun dibangun untuk memantau progres persiapan. Tidak tanggung-tanggung, ada 4.000 kamera pengintai disebar guna pemantauan.

Bakal Berbeda

KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi 'Asia-Afrika Bussiness Summit' dan 'Asia-Africa Carnival'.

Tema KAA ke-60 yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian.

Namun Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April 2015 bakal berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya.

"Beda Konferensi Asia Afrika tahun 2005 dan 2015, tahun 2005 hanya seremonial. Tahun ini keadaan berbeda, akan ada rekomendasi untuk perdamaian," ujar JK di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Sabtu 18 April 2015.

Rekomendasi yang dimaksud ini tidak hanya terkait perdamaian di Palestina atau Timur Tengah yang saat ini kondisinya sedang memanas, tapi lebih luas yakni perdamaian global.

"Palestina kan sudah 40 tahun kita bicara begitu, tinggal bagaimana realisasinya saja. Itu tidak pernah mundur kita dari sisi itu. Tapi Palestina bukan hanya isu. Isunya lebih besar lagi. Isu yang menyangkut 4 juta orang, ini kawasan sekarang lagi kacau," tukas JK.

Imbauan Senyum

Selain itu, JK mengimbau masyarakat Indonesia dapat menerima seluruh delegasi yang hadir pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dan Jakarta pada 19-24 April dengan ramah.

Jelang Pembukaan Konfrensi Asia Afrika di Jakarta, umbul-umbul dan baliho terpampang di sepanjang jalan kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (17/4/2015). Pemprov DKI Jakarta mengaku sudah siap 95 persen untuk menggelar KAA. (Liputan6.com/Johan Tallo)

JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu meminta masyarakat menunjukkan budaya asli bangsa yang selama ini terkenal ramah dan sopan santun terhadap setiap tamu yang datang ke Indonesia.

"Ini kan peringatan yang sifatnya peacefull, jadi harus juga diterima dengan nuansa peacefull. Jangan disambut dengan garang, tapi senyum. Laki-laki, perempuan, anak muda, memperlihatkan Indonesia yang harmoni," ujar Jusuf Kalla di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu 18 April 2015.

Menurut JK, perhelatan Konferensi Asia Afrika ini sekaligus juga merupakan evaluasi dari apa yang terjadi di Asia dan Afrika dalam kurun waktu 60 tahun terakhir.

"Kedua, ini pembelajaran untuk generasi yang muda bahwa dulu 60 tahun, pemimpin Indonesia, Bung Karno punya visi yang luar biasa ke depan. Mendahului daripada visi negara-negara lain sehingga dikenang," pungkas JK. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini