Sukses

Jokowi: Kalau Tidak Sehat, Indonesia Bisa Kalah Bersaing

Presiden Jokowi mengatakan, jika tidak memiliki modal kesehatan yang baik, maka Indonesia bisa kalah dalam persaingan bebas di kawasan Asi

Liputan6.com, Deli Serdang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada sejumlah buruh di perkebunan PT Perkebunan Nusantara III, Kecamatan Sei Karang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sore tadi.

"Bangsa yang maju, bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat. Jadi, tanpa kesehatan jangan harap negara maju," ujar Presiden Jokowi di Deli Serdang, Sabtu (18/4/2015).

Pembagian KIS di perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara III merupakan pertama kalinya dilakukan untuk tahun anggaran 2015.

Menurut Jokowi, kesehatan merupakan modal penting bangsa Indonesia dalam menghadapi era perdagangan bebas ASEAN yang akan digulirkan pada akhir 2015 mendatang.

"Kompetisi yang ada sekarang bukan hanya antar-kota, kabupaten ataupun provinsi, tapi harus bersiap untuk bersaing dengan negara lain, karena kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir 2015," ujar Presiden Jokowi di hadapan buruh perkebunan karet PT Perkebunan Nusantara III.

Presiden Joko Widodo mengatakan, jika tidak memiliki modal kesehatan yang baik, maka Indonesia bisa kalah dalam persaingan bebas di kawasan Asia Tenggara.

"Kalau tidak sehat, kita (Indonesia) bisa kalah bersaing. Saya tidak mau Indonesia kalah bersaing," tukas Presiden.

Kartu Indonesia Sehat akan dibagikan kepada 561 kepala keluarga (KK) dari buruh perkebunan karet tersebut, dan pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan telah menyediakan 82 juta KIS yang akan dibagikan.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden bersama Ibu Negara Iriana Jokowi juga didampingi oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris. (Ant/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.