Sukses

Sendirian, Bocah Palestina 5 Tahun Ini 'Melawan' Tentara Israel

Pasukan Israel yang mengenakan helm dan pelindung badan terlihat bingung menyaksikan aksi bocah Palestina itu.

Liputan6.com, Tepi Barat - Usianya baru 5 tahun. Namun, bocah Palestina itu tak gentar menghadapi 6 anggota keamanan Israel yang bersenjata lengkap.

Bocah laki-laki yang mengenakan pakaian tentara tersebut mendekat ke arah para polisi negeri zionis. Sendirian. Lalu, ia melemparkan batu lumayan besar yang ada di tangannya ke arah lawan.

Di sisi lain, pasukan Israel yang mengenakan helm dan pelindung badan terlihat bingung. Mereka tak melakukan apapun. Memilih menyaksikan aksi perlawanan anak kecil berambut hitam itu dengan tenang.

Setelah melakukan aksinya, bocah yang tak disebut namanya itu langsung membalikkan badan dan berlari.

Aksi si buyung terjadi di tengah bentrok berdarah antara warga Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat (West Bank). Orang-orang turun ke jalan untuk menggelar aksi protes tahunan untuk memperingati Hari Tahanan Palestina (Palestinian Prisoners Day).

 

Bocah Palestina melawan tentara Israel (AFP)

Tentara Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa, setelah lebih dari 100 warga Palestina berdemo di dekat tembok pemisah Israel di Desa Bilin. Sejumlah pendemo melemparkan batu ke arah mereka.

Setidaknya seorang pendemo terluka dalam bentrok tersebut.

Hari Tahanan Palestina diperingati setiap tahun, sebagai bagian dari solidaritas terhadap lebih dari 6.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Kami tak akan meninggalkan para tahanan sendirian," kata pemimpin aksi, Abdullah Abu Rahma seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (18/4/2015).

"Kami akan terus memperjuangkan hak mereka untuk bebas. Sebab, mayoritas dari mereka ditahan secara ilegal oleh pasukan Israel," kata dia.

Sejak tahun 1967, Israel menahan 800 ribu rakyat Palestina -- atau setara 40 persen populasi pria di negara itu. Dan setiap keluarga di Palestina mengalaminya.

Selama perundingan perdamaian yang difasilitasi Amerika Serikat pada tahun 2013 dan 2014, Israel membebaskan puluhan tahanan yang telah lama disekap di penjara mereka.

Namun, pasca-negosiasi yang gagal, yang diikuti penculikan dan pembunuhan 3 remaja Israel di Tepi Barat, negeri zionis menahan ratusan orang lain.

Saat ini, jumlah tahanan Palestina di penjara Israel adalah yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun. Demikian menurut lembaga pembela hak asasi manusia. (Ein/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini