Sukses

Buntut Pembunuhan @tataa_chubby, Ahok Ancam Pecat Ketua RT/RW

Jika aparat setempat, seperti Ketua RT/RW lalai, maka Gubernur Ahok tak segan untuk memecatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin atau @tataa_chubby di kamar kos Tebet menjadi sorotan Ahok. Dia meminta Camat, Lurah, Ketua RW dan Ketua RT di Ibukota untuk mengawasi wilayahnya lebih ketat, sehingga praktik prostitusi dan yang juga memicu aksi kriminal tak lagi terulang.

"Kuncinya sebenarnya ada di RT/RW lurah, dan camat sebenarnya," ujar Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Menurut Ahok, Camat, Lurah, Ketua RW dan Ketua RT seharusnya memiliki pengetahuan lebih terkait kegiatan yang dilakukan warganya. Jika pengawasan baik, maka bisnis prostitusi di rumah kos tidak perlu terjadi. Jika aparat tersebut lalai, maka Ahok tak segan untuk memecatnya.

"Kunci kan di RT/RW, kalau ketahuan tidak bener ya kita copot, kan sudah ada Pergubnya (Peraturan Gubernur)," tegas Ahok.

Pergub Nomor 168 Tahun 2014 tentang Pedoman RT/RW mengatur pemecatan Ketua RT dan Ketua RW jika melanggar aturan. Menurut Ahok, permasalahan prostitusi bukan hal mudah. Jangankan di rumah kos, tempat umum seperti Blok G saja bisa dijadikan sarang PSK.

"Tadi juga saya sudah tegur Pak Kukuh (Kasat Pol PP DKI Jakarta), Blok G saja dibuat jadi PSK. Makanya kita mau pelan-pelan. Susah lah kalau soal PSK, apartemen hotel juga banyak yang terjadi," kata Ahok. "Sudahlah suruh saja RT,RW,Kelurahan kontrol. Suruh polisi dong tangkap."

Deudeuh atau yang populer di twitter dengan nama Tata ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28 RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Sabtu 11 April malam. Dalam kondisi tanpa busana, mulut disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel pada leher janda berumur 27 tahun itu.

Saat olah TKP, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai di kamar korban. Janda beranak satu ini memiliki akun twitter dengan nama akun @tataa_chubby. Jenazah Deudeuh dimakamkan oleh keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat Minggu 12 April 2015 siang. Sang pembunuh, Prio Santoso atau Rio Santoso, ditangkap di Jonggol, Bogor, Jawa Barat pada Rabu 15 April 2015 dini hari tadi. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.