Sukses

Cegah 'Kios Tidur', Ahok Perketat Aturan di Blok G Tanah Abang

Salah satunya Ahok meminta pedagang yang menyewa kios atau lapak di Blok G harus membuka tokonya setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Ahok akan membuat aturan bagi pedagang Blok G Pasar Tanah Abang lebih ketat. Dia tidak mau lagi kios disewakan ke pihak lain atau malah jadi sarang pekerja seks komersial atau PSK.

Karena itu, lelaki bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu meminta PD Pasar Jaya menerapkan aturan seperti di pusat perbelanjaan (mal). Pedagang yang menyewa kios atau lapak di Blok G harus membuka tokonya setiap hari. Kalau tidak, toko bisa diambil kembali oleh PD Pasar Jaya.

"Di mal itu, pada saat hari raya, (kalau tidak buka) bisa diberi sanksi atau bisa diambil kembali. Ini hari biasa yang buka cuma sedikit. Nah kenapa PD Pasar Jaya nggak mau menerapkan itu?" ucap Ahok usai meninjau Blok G Tanah Abang, Jakarta Barat, Rabu (15/4/2015).

Menurut Ahok, sikap itu dapat berakibat sepinya pembeli. Pedagang lalu kembali ke jalan sebagai pedagang kaki lima atau PKL. Sedangkan kios disewa orang lain untuk gudang. Kondisi sepi ini juga akhirnya dimanfaatkan untuk sarang prostitusi.

Untuk itu saat kios layang selesai dibangun, Ahok akan memperketat peraturan bagi pedagang. Kalau tidak, pedagang dengan leluasa menyewakan tempat lebih mahal dan kembali berdagang di pinggir jalan.

"Kalau pedagang kecil (Blok G Tanah Abang) nggak diawasi, dia punya toko (kios) bisa dijual. Dia keluar, (kios) tidur saja. Nah kita perketat itu hanya boleh diwariskan saja kepada turunan, yaitu anak dan menantu. Cucu boleh nggak? Nggak boleh. Terus kalau mereka masih mau gimana? Ya nanti kita akan perhitungkan," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu memang berencana membangun jembatan yang bisa dijadikan kios berdagang. Jembatan dibangun dari Stasiun Tanah Abang menuju Blok G dan berdiri di atas Jalan Jati Baru.

"Kita cek kalau ada kios-kios yang kosong tidak disita, tetapi tidak dikembalikan lagi ke pedagang maka manajernya main, sederhana saja," pungkas Ahok. (Ans/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.