Sukses

Demi Pilkada Serentak, Kubu Romi Upayakan PPP Islah

PPP kubu Romahurmuziy pun menunggu respons Ketum PPP hasil Muktamar Jakarta, yakni Djan Faridz.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak bakal digelar pada 9 Desember mendatang. Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memprediksi tidak menutup kemungkinan pelaksanaan Pilkada serentak berpotensi menimbulkan sengketa. Satu di antara penyebabnya adalah adanya dualisme kepemimpinan di tubuh partai politik seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar.

Terkait itu, PPP kubu Romahurmuziy yang terpilih sebagai ketua umum dalam muktamar di Surabaya, Jawa Timur, mengungkapkan pihaknya mengupayakan islah demi menghadapi ajang Pilkada serentak tahun ini.

"Sekarang ini kami upayakan islah dengan (PPP kubu) Muktamar Jakarta demi menghadapi Pilkada serentak yang dalam hitungan bulan akan dilaksanakan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP versi Muktamar Surabaya, Qoyyum Abdul Jabbar, di Jakarta, Minggu (12/4/2015).

Hal tersebut dikatakan Qoyyum dalam diskusi bulanan yang digagas Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAAPPMI) bertajuk "Di balik Politik Pecah Belah Partai" di sebuah kafe kawasan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Tunggu Respons

Kendati kubu PPP Romi menginginkan islah, Qoyyum mengatakan, hasilnya kembali pada respons Djan Faridz sebagai ketua umum yang dipilih dalam Muktamar Jakarta.

"Yang jelas kami ingin islah," ucap dia.

Qoyyum pun hakulyakin pihaknya yang lebih berhak membawa nama PPP dalam mengikuti ajang pemilihan kepala daerah lima tahunan tersebut. Sebab sampai saat ini Kementerian Hukum dan HAM atau Kemenkumham mengakui Muktamar Surabaya yang sah.

"Sementara ini keputusan Kemenkumham masih kami yang sah dan ini tidak dapat diubah sampai ada keputusan hukum tetap meskipun dalam banding PTUN pengadilan mengesahkan kubu Djan Faridz," terang dia.

Keputusan Kemenkumham itu didasari oleh kenyataan di lapangan bahwa Muktamar Surabaya yang dihadiri oleh 72 persen perwakilan daerah.

"Ini secara de facto dan de jure bukti sahnya karena aturan sah itu kan 2/3 dari keseluruhan suara," sebut Qoyyum.

Soal target PPP dalam pilkada serentak tersebut, Qoyyum mengatakan, pihaknya optimistis akan memenangkan 75 daerah. Hanya ia tak mau merinci target mana saja yang diincar parpol yang tengah mengalami konflik internal itu.

"Target 75 daerah se-Indonesia, tapi saya belum tahu mana saja apakah di Jawa atau luar Jawa ini akan audiensi dulu," pungkas Waksekjen PPP kubu Romahurmuziy tersebut. (Ant/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.