Sukses

Lagi, Taruna STIP Diduga Dianiaya Seniornya

Daniel mengalami sesak nafas, mual, dan sakit di ulu hatinya, karena diduga dipukuli seniornya dengan tangan kosong.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penganiayaan senior kepada juniornya kembali terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Kali ini dialami Daniel Roberto Tampubolon (22) yang kini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara.

Daniel mengalami sesak nafas, mual, dan sakit di ulu hatinya, karena diduga dipukuli seniornya dengan tangan kosong.

Sang bunda Rosana Ria Simanulang mengatakan, anaknya diduga telah mengalami penganiayaan. Tidak hanya itu, sang anak mengaku dipaksa seniornya memakan cabe rawit pada Rabu 8 April malam. Hingga saat ini Daniel dirawat di ruang Cempaka Nomor 6, Rumah Sakit Pelabuhan dan belum bisa ditemui.

"Anak saya menenangkan diri dulu, kami juga masih berkomunikasi dengan pihak STIP. Nanti kalau tidak ada itikad baik menyelesaikan masalah ini, Sabtu ini kami akan cerita semuanya yang dialami anak saya," kata Rosana di Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara, Kamis 9 April 2014.

Orangtua Daniel melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Mapolda Metro Jaya, dengan Nomor LP/066/K/IV/2015, pada Rabu sekitar pukul 23.00 WIB. Peristiwa itu terjadi pada 6 April pukul 07.30 WIB. Terlapor berinisial ES (22) diduga menganiaya menggunakan tangan kosong dan palu. Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polsek Cilincing, Jakarta Utara.

"Kejadiannya itu Senin (6 April 2015) sekitar pukul 07.30," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolda Metro Jaya.

"Ibunda korban sudah diperiksa. Saat ini kasusnya masih diselidiki lebih lanjut. Terlapor pun masih belum berstatus sebagai tersangka," sambung Martinus. Guna mengumpulkan keterangan yang lengkap, penyidik Polda Metro Jaya akan memanggil Erwin.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing ‎AKP Ande Soeharto mengatakan, ada laporan dari orangtua Daniel terkait dugaan penganiayaan ini. "Saya baru dapat laporannya hari ini (9 April), tetapi belum ada perkembangannya lebih lanjut," ujar Ande singkat.

‎Sementara Kepala Pelayanan Pelanggan Rumah Sakit Pelabuhan Nining Sugihartati menjelaskan, Danie sedang menjalani perawatan intensif. "Sekarang korban sedang istirahat," ujar dia.

Pihak sekolah STIP sendiri hingga kini belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan penganiayaan tersebut. Penganiayaan terhadap taruna STIP sebelumnya dialami, Dimas Dikita Handoko hingga tewas, pada April 2014. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.