Sukses

Cara Walikota Risma Pangkas Birokrasi di Surabaya

"Birokrasi harus dipangkas tapi tidak melawan aturan yang dibuat," kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Jakarta - Walikota Surabaya Tri Rismaharini mewujudkan konsep smart city yang mampu mempermudah sistem pendataan. Konsep tersebut berhasil memangkas birokrasi di Surabaya.

"Birokrasi harus dipangkas tapi tidak melawan aturan yang dibuat," kata Risma di Lembaga Penelitian CSIS, Jakarta, Selasa (7/3/2015).

Risma mengatakan, konsep smart city mempermudah masyarakat untuk mengakses sebuah informasi. Sebab, dalam sistemnya data disajikan untuk berbagai keperluan, baik pemerintah maupun masyarakat secara online.

"Di Surabaya punya 203 unit pelayanan e-Kios. Semua warga Surabaya dapat mengecek pelayanan pemerintah kota yang terdapat sampai tingkat kelurahan," papar walikota yang masuk dalam daftar 50 pemimpin terbaik dunia versi laman fortune.com itu.

Bukan hanya di sektor pelayanan pemerintahan, jelas dia, sistem online pun telah tersedia di pelayanan kesehatan. Semua warga dapat mengakses ketersediaan kamar inap secara transparan.

"Dengan online maka lebih efisien. Seperti pelayanan kesehatan, bisa mengecek secara langsung," ujar Risma.

Selain pelayanan kesehatan, layanan pendidikan di Surabaya pun sudah menerapkan sistem online. Sistem ini disebut e-Education oleh Walikota Risma.

"Sistem pendidikan pun demikian, menggunakan e-Education. Dari 192 data sekolah yang siap untuk UN (Ujian Nasional) online, 52 sekolah itu berasal dari Surabaya," jelas Risma. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini