Sukses

Batu Akik Jadi Suvenir Konferensi Asia-Afrika

Kang Emil menyebut kenang-kenangan untuk peserta KAA sarat nilai budaya Indonesia yang sedang digandrungi. Salah satunya batu akik.

Liputan6.com, Jakarta - Segala persiapan demi menyukseskan hajatan skala internasional Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 dilakukan. Mulai dari berbenah Kota Bandung yang merupakan salah satu tempat peringatan, hingga menyiapkan buah tangan untuk para peserta perhelatan tersebut.

Walikota Bandung Ridwan Kamil pun buka suara terkait suvenir khusus yang tengah disiapkan Kota Kembang, agar menciptakan kesan mendalam bagi para peserta KAA.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyebut kenang-kenangan yang disiapkan akan sarat dengan nilai budaya Indonesia yang sedang digandrungi. Bahkan, kata dia, batu akik akan menjadi salah item untuk para peserta KAA.

"Saya mau kasih goody bag (buat peserta KAA). Sekiranya ada enam item, di antaranya kerudung, pensil, buku investasi, angklung dan batu akik," beber Emil di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Untuk jenis batu akik yang disiapkan, jelas dia, adalah batu raja asal Sumatera Selatan. Rencananya, para peserta akan dihadiahi dua buah.

"Batu akiknya dua. Satu buat bapak, satu buat ibu," ujar Emil.

Emil menyebut, pilihan jenis batu itu jatuh karena para pengrajinnya yang menawarkan lebih dulu. Terlebih saat ini batu akik sudah menjadi ikon budaya nusantara, tanpa perlu membeda-bedakan jenisnya.

"Batu raja, kebetulan mereka yang nyumbang duluan. Ini acara nasional ya maka kita tampung," tutur Emil.

Sebelumnya, Emil pernah mengungkap bahwa pengerjaan suvenir batu dilakukan perajin batu akik asal Bandung. Namun dia enggan membeberkan siapa perajin yang mengerjakan suvenir KAA ini. "Yang bikin orang Bandung. All about Bandung. Nanti sebanyak kepala negara yang hadir yang akan diberi," pungkas Emil.

Untuk peringatan ke-60 KAA, Indonesia mengirimkan undangan kepada 109 negara. Namun sejauh ini baru 17 negara yang mengonfirmasi kehadiran. Tema dari konferensi ini adalah memperkuat kerja sama selatan-selatan. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.