Sukses

Macan Dahan yang Terlupakan

Macan dahan atau dalam bahasa latin, neofelis diardi. Satu dari beberapa spesies kucing hutan di Indonesia yang butuh banyak perhatian.

Liputan6.com, Jambi - Macan dahan atau dalam bahasa Latin, neofelis diardi. Satu dari beberapa spesies kucing hutan di Indonesia yang butuh banyak perhatian. Tersebar di hutan Sumatera dan Kalimantan, belum diketahui pasti jumlah populasi macan dahan. yang pasti karnivora yang dilindungi undang-undang ini terus dibayangi ancaman kepunahan.

Di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, kelompok peneliti Wild Cru yang fokus kepada spesies kucing hutan mempersiapkan misi. Memeriksa kamera pengintai atau camera trap untuk mengetahui keberadaan macan dahan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Setahun sudah mereka melakukan penelitian.

Dua tim akan berangkat ke 2 lokasi berbeda. Tim pertama menuju Sipurak Hilir, lokasi ini berada di tengah-tengah kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Ridwan bersama timnya harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer untuk memeriksa hasil kamera pengintai.

Medan berat menjadi santapan perjalanan. Masih tersisa puluhan kilometer perjalanan. Para peneliti butuh waktu hingga sepekan untuk mengetahui keberadaan macan dahan. Masih dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi, tim kedua mulai bergerak. Lokasi yang dituju Gunung Raya dan Batang Merangin.

Di lokasi tersebut 80 kamera pengintai telah terpasang untuk memantau keberadaan dan perilaku macan dahan. Butuh sekitar 8 jam berjalan kaki menuju lokasi.

Ladang menjadi jalan pembuka menuju kawasan taman nasional. Surili, Sumatera seolah menyambut kedatangan tim. Petunjuk pertama berupa kotoran karnivora besar ditemukan di sekitar ladang.

Sisa bulu mangsa pun terlihat jelas. Berikutnya tim menemukan bangkai burung. Setelah beberapa jam perjalanan, tim akhirnya memutuskan untuk bermalam. Alunan suara alam memecah pagi. Hutan hujan tropis di Taman Nasional Kerinci Seblat laksana surga bagi beragam satwa dan tumbuhan, rangkong salah satunya.

Beberapa jenis burung menjadi harta tak ternilai di Taman Nasional Kerinci Seblat. Apalagi rangkong termasuk dalam satwa prioritas yang dilindungi. Maraknya perburuan liar kini mengancam populasinya.

Perjalanan dilanjutkan mencari tanda-tanda keberadaan macan dahan. Mamalia berukuran kecil seperti landak atau kancil menjadi mangsa favorit macan dahan. Kerap berada di atas pohon, tak sulit bagi macan dahan untuk memangsa hewan seperti burung, tupai ataupun primata lainnya.

Titik kordinat dari lokasi yang dituju sangat penting. Tanda-tanda macan dahan belum terlihat. Para peneliti pun terus bergerak menuju lokasi kamera pengintai.
 
Perburuan masih sering terjadi, bahkan perdagangan ilegal satwa dilindungi, khususnya kucing besar seperti harimau. Seringkali macan dahan juga ikut menjadi korban perburuan dan perdagangan satwa liar.

Bagaimana penelitian keberadaan macan dahan selanjutnya? saksikan tayangan selengkapnya dalam Potret Menembus Batas SCTV, Senin (6/4/2015), di bawah ini. (Dan/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.