Sukses

Baku Tembak dengan Densus 88, 1 Terduga Teroris Tewas di Poso

Kelompok terduga teroris kini masih diburu Densus 88 di pegunungan Sakina Jaya, Kabupaten Parimo, Poso.

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi baku tembak antara anggota Densus 88 dengan terduga teroris di pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Poso sekitar pukul 12.00 WIB.

Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, baku tembak itu diawali adanya informasi dari warga berinisial UL (51), yang hendak turun dari pondoknya untuk salat Jumat. Warga Desa Parigi itu dikejutkan adanya sekelompok orang tak dikenal di rumahnya.

"Saat hendak kembali ke pondoknya melihat orang tidak dikenal sebanyak 6 orang yang berada di pondoknya. Karena sumber takut kembali menuju rumahnya dan langsung melaporkan ke Mapolres Parimo, karena di pondoknya ada istrinya," kata Rikwanto, Jakarta, Jumat (3/4/2015).

"Anggota tim Densus 88 AT yang hendak melakukan penyisiran ke arah pondok, tepatnya di pegunungan Sakina Jaya dan tim melihat berkisar 12 orang tidak dikenal (OTK) dan saat itu dilakukan tembakan peringatan," tambah dia.

Namun tembakan peringatan tersebut, kata Rikwanto, justru dibalas rentetan tembakan dari arah rumah UL. Sehingga saat itu terjadi baku tembak kurang lebih 1 jam.

"Di pegunungan Sakina Jaya, serta terjadi ledakan bom milik orang tidak dikenal pada saat melakukan perlawanan. Hingga saat itu terjadi kontak beberapa OTK itu melarikan diri dan diperkirakan sebagian luka-luka," jelas dia.

Kuat dugaan, mereka adalah kelompok teroris jaringan Santoso di Poso. Salah satu di antara mereka ditemukan tewas. "Berhasil ditemukan di pondok sumber, barang bukti 2 pucuk senjata laras panjang jenis M16 dan 1 pucuk senjata rakitan milik OTK."

"Dan salah satu OTK meninggal dunia yang saat ini korban diamankan di Rumah Sakit Parigi. Hingga saat ini tim masih melakukan pengejaran terhadap OTK yang melarikan diri ke arah pegunungan Sakina Jaya," tandas Rikwanto. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini