Sukses

Kisah 'Makam Hitler' di Surabaya dan Dokter Tua Paling Hits

Berikut Top 5 News edisi Kamis 2 April 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, makam dokter Poch berada di Blok CC 258. Di batu nisannya hanya tertulis nama dr GA Poch. Tak ada tulisan tanggal kelahiran. Dan belakangan ini banyak orang yang mendatangi makam dokter Poch. Gara-garanya, makam itu diduga sebagai makam mantan penguasa Jerman, Hitler.

Nah, berita mengenai Kisah 'Makam Hitler' itu ternyata paling mencuri perhatian para pembaca di portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com terutama di kanal News sepanjang Kamis 2 April 2015. 4 Berita lain, termasuk Manusia Bisa Bangun Kota Bawah Tanah di Bulan? juga menarik banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Kisah 'Makam Hitler' di Surabaya dan Dokter Tua di Sumbawa

Surabaya tidak pernah memilih dirinya sebagai Kota Pahlawan. Sebutan itu didapatkan setelah arek-arek Surabaya dengan penuh semangat membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan sekutu.

Pasca-peristiwa pertempuran 10 November 1945, Surabaya dinobatkan sebagai Kota Pahlawan dan di Kota Buaya ini banyak terdapat tempat bersejarah dan makam tokoh perjuangan bangsa. Di antaranya makam pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Soepratman dan makam Bung Tomo yang terletak di Jalan Ngagel Surabaya.

Di sebelah barat makam tersebut, juga terdapat sebuah makam yang konon diduga milik pendiri Nazi, Adolf Hitler, yang disebut-sebut mengubah identitasnya menjadi dokter Poch. Dokter Poch dulu bekerja di Rumah Sakit Karang Menjangan yang saat ini dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Sutomo.

Selengkapnya

2. 2-4-1986: Pesawat Bolong, 4 Penumpang Terlempar Keluar

Rabu, 2 April 1986, pesawat Trans World Airlines (TWA) Penerbangan 840 mulai menurunkan ketinggiannya hingga 11.000 kaki atau 3.350 meter. Sekitar 20 menit lagi, Boeing 727 yang terbang dari Roma tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Hellenikon, Athena.

Saat berada di langit Argos, sebuah kota dekat situs kuno Mycenae, terjadi ledakan. Bum! Pesawat yang membawa 115 penumpang dan 7 awak terguncang hebat.

Angin kecang menerjang, bagasi kabin terbuka, para pramugari berusaha tetap tenang dan menggunakan jari-jari mereka untuk menurunkan masker oksigen. Semua orang dilanda panik.

Selengkapnya

3. Cucu Raja Minyak AS Tewas, 'Kutukan' Dinasti Getty yang Berulang?

Mungkin benar, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Setidaknya itu berlaku pada keluarga besar Getty, salah satu dinasti paling kaya dari Amerika Serikat. Selain harta benda yang tak terhitung banyaknya, ada predikat lain yang melekat pada mereka: kemalangan.

Seperti yang terjadi Selasa 31 Maret 2015, Andrew Getty -- cucu raja minyak J Paul Getty -- ditemukan tewas di rumahnya di Hollywood, Los Angeles. Jasadnya terkapar di dekat kamar mandi, di tengah genangan darah.

Belum jelas apa persisnya penyebab kematian pria 47 tahun itu. Seperti dikutip dari CNN, penyelidikan koroner untuk sementara menyebut, Andrew Getty tewas secara wajar.

Selengkapnya

4. Putusan Sela PTUN 'Menangkan' Ical, Ini Tanggapan Menkumham

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly merespons putusan sela terkait gugatan DPP Partai Golkar versi Aburizal Bakrie atau Ical atas surat pengesahan DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Melalui pernyataan resminya yang dibacakan oleh Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kemenkumham Ferdinan Siagian, Yasonna menyatakan, ia tidak akan mengambil tindak lanjut terhadap putusan sela tersebut. Yasonna mengaku menghormati putusan sela PTUN tentang Penetapan Penundaan Perkara Nomor 62/G/2015/PTUN-JKT tersebut.

"Setelah ada putusan sela di PTUN, Menteri Yasonna tidak akan melakukan langkah hukum apa pun atas putusan itu," beber Ferdinan di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Selengkapnya

5. Manusia Bisa Bangun Kota Bawah Tanah di Bulan?

Sejak dulu, kala manusia mendongakkan kepalanya ke langit malam dan menatap rembulan, pertanyaan besar terbesit: apakah ada makhluk yang menghuni Bulan?

Akibat efek pareidolia -- fenomena psikologis yang cenderung mengenali bentuk akrab dalam gambar acak atau samar -- kita seakan melihat bayangan nenek atau kelinci. Orang Tiongkok berpendapat, hewan bertelinga panjang itu sedang menumbuk, membuat ramuan keabadian bagi Dewi Bulan atau Chang'e. Versi Jepang beda lagi, kelinci itu sedang membuat mochi.

Namun, saat kali pertama menginjakkan kaki di Bulan pada 21 Juli 1969, manusia memastikan, satelit bumi itu tak layak ditinggali dan tak ada satu pun makhluk hidup yang tahan di sana. Kering kerontang, temperatur yang ekstrem, juga paparan radiasi yang luar biasa.

Selengkapnya

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini