Sukses

Kampus Universitas Terkemuka Inggris Ternyata Bekas Kuburan Kuno

itemukan 400 kerangka utuh, juga 1.000 bagian tubuh manusia lainnya di kampus yang merupakan bagian dari University of Cambridge.

Liputan6.com, London - St John’s College adalah bagian dari University of Cambridge, universitas ternama di Inggris, yang didirikan pada 1877-1879. Daftar alumninya termasuk 9 peraih Nobel, 6 perdana menteri dari berbagai negara, 3 uskup agung, 2 pangeran, dan 3 orang bergelar 'santo atau orang kudus'.  

Tak banyak yang tahu bahwa kampus tersebut didirikan di atas pemakaman kuno Abad Pertengahan. Hanya beberapa sejarawan yang mengetahui fakta itu pada pertengahan Abad ke-20, namun mereka tak punya petunjuk soal seberapa besar area pekuburan itu.

Hingga akhirnya ekskavasi pun dilakukan. Ditemukan 400 kerangka utuh, juga 1.000 bagian tubuh manusia lainnya. Para arkeolog memperkirakan, ada 1.300 jasad -- dari Abad ke-13 sampai Abad ke-15 Masehi -- yang dimakamkan di sana.

Jasad-jasad tersebut berasal dari sebuah rumah sakit, Hospital of St John the Evangelist, yang didirikan dekat makam pada 1195, untuk merawat pasien yang miskin dan papa.



Seperti dimuat News.com.au, Kamis (2/4/2015), diduga, liang lahat yang tak terlalu dalam sengaja disiapkan untuk mengantisipasi kematian di musim dingin. Sebab, tak mudah menggali tanah yang beku dan bercampur salju. Itu sebabnya sejumlah jenazah dimakamkan di lubang yang tak pas atau kekecilan.

Foto-foto dari situs ekskavasi mengungkap kemiripan kuburan kuno itu dengan pemakaman modern. Jasad-jasad dibaringkan relatif berjajar rapi. Temuan bibit sejumlah bunga memberi petunjuk bahwa makam tersebut juga kerap dikunjungi keluarga mendiang.

Para arkeolog juga menemukan, jasad-jasad di sana dimakamkan tanpa peti mati, bahkan tak dibungkus kafan sekalipun. Hal tersebut menunjukkan para mendiang di sana bukan dari kalangan berpunya.

"Bukti pakaian dan harta benda lain di dalam kubur lebih jarang ditemukan daripada pemakaman milik rumah sakit lainnya," kata Craig Cessford dari Cambridge University Department of Archaeology and Anthropology, yang memimpin ekskavasi, seperti dikutip dari situs University of Cambridge.

Yang juga menarik para ilmuwan adalah fakta bahwa hanya segelintir jasad perempuan muda yang ditemukan. Bayi bahkan absen sama sekali.



Jasad yang dimakamkan adalah pria berusia rata-rata 25-45 tahun. Diduga rumah sakit yang didirikan di sana fokus merawat mahasiswa miskin dan orang-orang tak beruntung lainnya, bukan untuk merawat perempuan hamil, misalnya.

Yang juga menarik adalah jenazah yang dimakamkan tak memiliki tanda-tanda penyakit serius dan kondisi yang memerlukan perawatan khusus.

Laporan rchaeological Journal menyebut, "Bisa jadi hal tersebut merefleksikan peran rumah sakit sebagai pusat perawatan spiritual dan fisik orang miskin dan lemah daripada pengobatan orang sakit dan terluka".

Rumor sempat menyebar di kalangan penduduk setempat, yang mengaitkan makam tersebut dengan Black Death -- 'Maut Hitam' alias pes yang pernah mewabah. Namun, belum ada bukti soal itu. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini