Sukses

TNI AD Siap Dukung Pemulangan WNI di Yaman

Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan, saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang yang tersebar di berbagai kawasan.

Liputan6.com, Medan - Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI AD siap mendukung pemulangan ribuan warga negara Indonesia atau WNI yang saat ini masih berada di Yaman. Hanya saja hingga saat ini perintah bergerak belum diutarakan pemerintah.

"TNI AD akan bekerja sama dengan TNI AU untuk segera mengevakuasi WNI di sana," kata KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo seusai meresmikan Gedung Pusat Media Kodam I/Bukit Barisan di Jalan Rotan, Medan Petisah, Rabu 1 April 2015, seperti dilansir Antara, Kamis (2/4/2015).

Operasi pemulangan WNI itu, menurut dia, tergantung perintah Kementerian Luar Negeri. "Kami tengah menyiapkan personel TNI AD untuk menjemput WNI dari negeri itu."

Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan, saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang yang tersebar di berbagai kawasan. Di antaranya 2.686 orang berstatus mahasiswa dan 1.488 pekerja profesional di perminyakan.

Yang paling siap dipulangkan adalah 190 WNI yang telah dikumpulkan di Al-Hudaydah, kota di pantai barat Yaman, 280 kilometer arah barat Sana'a. Sedangkan 45 WNI telah berkumpul di Sana'a untuk menuju Al-Hudaydah itu.

Adapun kota pelabuhan kuno Yaman, Aden, kini dalam status darurat perang setelah gerilyawan Houthi bertempur di sana. Tim pemulangan WNI dari Kedutaan Besar Indonesia di Sana'a menilai kondisi Aden atau Sana'a tidak aman untuk operasi pemulangan mereka.

Ada rencana untuk memulangkan para WNI di Yaman itu melalui jalur Arab Saudi yang dinilai lebih aman atau lewat Salalah, satu kota pelabuhan kunci di Oman. Tim aju satuan tugas pemulangan WNI ini telah berangkat Selasa pagi 31 Maret 2015.

TNI menyiapkan skenario pemulangan WNI itu memakai wahana C-130H Hercules dari Skuadron Udara 31 dan Boeing B-737 dari Skuadron Udara VVIP 17.

Doa Ortu Mahasiswa Indonesia di Yaman >>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Doa Ortu Mahasiswa Indonesia di Yaman

Doa Ortu Mahasiswa Indonesia di Yaman

Pemberontakan kelompok Houti mengakibatkan pecah perang saudara di Yaman. Konflik itu pun membuat resah orangtua yang anaknya sedang kuliah di negara tersebut.

Mimien Henie Irawati, misalnya. Warga Jalan Manggar, Kota Malang, Jawa Timur ini pun terus menjalin komunikasi dengan putranya, M Kholid Abdul Aziz yang sedang menempuh pendidikan di Saba University di Kota Sana'a, Yaman.

"Putra saya semester 6. Sejak pecah perang di negara itu, setiap hari saya terus berkomunikasi dengannya untuk memastikan dia baik-baik saja," tutur Mimien ditemui di rumahnya, Rabu (1/4/2015).

Putranya yang sudah 3 tahun belajar di Yaman itu pun meyakinkan sang ibu bahwa dia baik-baik saja. Lokasi tempatnya bermukim juga aman dari area perang saudara tersebut. Sebab tidak semua wilayah di Kota Sana'a dilanda pertikaian antarkelompok itu.

"Kholid menyebut tempat dia tinggal aman-aman saja dan tidak mau saya suruh pulang dulu ke Indonesia. Dia meminta saya berdoa dan tidak berpikir negatif, berserah diri pada Allah," ujar Mimien.

Kendati demikian, ia berharap Pemerintah Indonesia terus memantau kondisi di Yaman dan bertindak cepat terhadap WNI di negara tersebut. Mimien juga berdoa agar konflik di negara yang berbatasan dengan Arab Saudi itu bisa cepat selesai.

"Semoga konflik di Yaman bisa cepat selesai, agar semua yang tinggal di Yaman bisa aman beraktivitas seperti biasa," pungkas Mimien. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini