Sukses

BNPB: Tim SAR Hentikan Evakuasi Korban Longsor Sukabumi

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar telah mengunjungi lokasi longsor dan pos pengungsian.

Liputan6.com, Jakarta Tim SAR berhasil menemukan 12 korban tewas bencana longsor di Kampung Cimerak, Sukabumi, Jawa Barat. Saat ini, proses evakuasi korban pun dihentikan.

"1 orang korban tanah longsor berhasil di evakuasi siang ini, a/n Deni usia 40 thn sehingga total jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 12 orang. Dengan ditemukannya korban ke 12, evakuasi korban dihentikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/3/2015).

Namun begitu, tanggap darurat akan tetap ada hingga Sabtu 4  April 2015. Keputusan itu telah disepakati oleh pejabat terkait.

"Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor telah di tandatangani oleh Bupati Kab. Sukabumi, dan berlaku dari 28 Maret hingga 4 April 2015," ucap Sutopo.

Sutopo menjelaskan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar telah mengunjungi lokasi longsor dan pos pengungsian. Dia memberikan arahan kepada BPDB dan aparatnya.

"Selain itu, Wagub juga memberikan semangat kepada pengungsi agar tetap sabar terhadap musibah ini," imbuh dia

Wagub Deddy, kata dia, mengingatkan BPBD Jabar untuk memperhatikan dan memantau 5 kabupaten rawan longor. Yaitu Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, Garut, dan Majalengka.

Sutopo juga mengungkapkan tim pemeriksa gerakan tanah dari Badan Geologi telah memeriksa sejumlah titik longsor di beberapa desa di Sukabumi. Hasilnya, lokasi tersebut berpotensi diterjang longsor susulan. "Sehingga pemukiman yngg berada di ujung material longsoran, diminta untuk dikosongkan sementara," ujar Sutopo.

Longsor di Desa Kampung Cimerak RT 25 RW 7 Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat,terjadi pada pukul Sabtu 28 Maret 2015 pukul 22.30 WIB. Musibah ini datang setelah hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

Akibat kejadian ini, 293 jiwa mengungsi di Balai Desa Tegal Panjang, 54 jiwa dan 239 jiwa mengungsi di rumah kerabatnya. Untuk sementara kebutuhan masih tercukupi dengan adanya dapur umum dan bantuan masyarakat. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini