Sukses

Video saat Kopilot Germanwings Belajar Terbang Beredar

"Kita akan terbang sampai bahan bakar habis, oke?" canda kopilot Germanwings itu kepada teman di belakang kemudinya.

Liputan6.com, Paris - Penyelidikan terhadap kopilot Germanwings Andreas Lubitz, yang diduga sengaja menjatuhkan pesawat yang dikemudikannya belum sepenuhnya rampung. Namun kini beredar sebuah rekaman berisi saat pria berusia 27 tahun itu tertawa saat belajar terbang. Lubitz, kala itu disebutkan masih berusia 20 tahun.

Dalam video yang dibuat sekitar satu dekade lalu itu, Lubitz terlihat begitu gembira. Ia tertawa dan bercanda saat lepas landas dan terbang dengan pesawat kecil atau glider di Jerman.

"Akhirnya kita ada di sini. Mengapa begitu tenang hari ini? Ini luar biasa," teriak Lubitz seperti dalam rekaman tersebut kala pesawat mulai terbang tinggi seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (30/3/2015).

"Kita akan terbang sampai bahan bakar habis, oke?" canda Lubitz kepada teman di belakang kemudinya.

Video berdurasi 30 detik yang diperoleh oleh ITV News itu berasal dari salah satu barang sitaan dari salah satu kediaman Lubitz di Montabaur dekat Frankfurt. Beberapa hari lalu polisi Jerman menggeledah tempat tinggalnya untuk mencari tahu penyebab insiden nahas Germanwings 9525.

Selain rekaman video tersebut, sebelumnya juga ditemukan riwayat kesehatan Lubitz. Salah satunya mengungkap ia menunda pelatihan pilot pada 2008 karena mengalami salah satu jenis gangguan mental. Seorang teman mengatakan dia mengalami 'depresi'.

Penemuan tersebut, menimbulkan pertanyaan serius mengapa Lubitz diizinkan untuk melanjutkan pelatihan dan apakah ia cukup bisa mencegah terjadinya kecelakaan.

Seorang ahli keselamatan udara Inggris mengatakan Lubitz menyembunyikan masalah medisnya. Menurut laporan sejumlah media Prancis, ia disebut-sebut mengalami gangguan pada penglihatan yang membuatnya kurang memenuhi persyaratan untuk tetap bekerja.

Pria yang dinyatakan otoritas Prancis dan Jerman sebagai dalang kecelakaan itu sebelumya sempat dirawat selama 2 pekan sebelum bertugas untuk Germanwings atas penyakit psikosomatik yang dideritanya. Selain mengalami gangguan pada matanya.

"Kemampuan melihatnya berkurang 30 persen yang mungkin turut berkontribusi, telah membuat ia depresi," ujar seorang pejabat senior Prancis kepada Le Figaro, yang dimuat News.com.au, Minggu 29 Maret.

Sejauh ini, 100 polisi komisi khusus yang disebut 'Alpine Squad' tengah bekerja keras untuk menentukan motif yang sebenarnya mengapa Lubitz diduga bunuh diri dengan menjatuhkan pesawat bersama 150 orang lain.

Tim pencari Germanwings juga telah menemukan sekitar 400 hingga 600 potongan tubuh korban kecelakaan, yang kemudian diangkut dan diidentifikasi. Sementara tim investigasi terus menyelidiki kronologi dan penyebab kecelakaan melalui cockpit voice recorder (CVR) dan sejumlah barang bukti yang ditemukan.

Mereka juga tengah fokus mencari kotak hitam kedua dari pesawat tersebut.  (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.