Sukses

Jurus Mendikbud Tangkal ISIS Merasuki Pelajar

Paham radikal ISIS baru-baru ini diduga mulai menyebar di buku-buku pelajaran murid.

Liputan6.com, Depok - Sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI), termasuk 11 anak-anak ditahan di Turki lantaran diduga hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Kini 12 di antaranya sudah kembali ke tanah air.

Terkait adanya anak-anak yang diduga masuk ISIS, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berharap hal itu tidak terjadi lagi. Dia mengimbau setiap orangtua untuk sering berkomunikasi dengan anaknya demi melindungi buah hati mereka dari jeratan kelompok ekstemis tersebut.

‎Selain menyarankan perlunya komunikasi orangtua, mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengaku akan mengerahkan guru-guru agama untuk membendung paham radikal tersebut.

"Kita perlu menggunakan komunikasi, sebagai instrumen paling depan. Jika ada masalah dan ada gejala anak menyimpang, maka harus sekolah bertanggung jawab komunikasi dengan orangtua. Panggil orangtuanya, jangan cuma anak. Orangtua juga harus baca perubahan anak karena tidak bisa mengandalkan orang yang jauh untuk pantau anak kita‎," kata Anies, di Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).

Dia menjelaskan perlunya bimbingan orangtua yang lebih intensif lantaran guru sekolah tidak memantau seluruh peserta didiknya. Karena itu, peran serta orangtua diperlukan. Menurut dia, orangtua perlu tanggap bila ada perubahan sikap dari anaknya dan wajib mengkomunikasikan kejanggalan itu kepada pihak sekolah.

"‎Pikiran radikal kita tangkis dengan pikiran yang benar. Guru-guru agama dan guru bimbingan konseling jadi garda depan orangtua juga, orangtua dan guru harus bekerja sama," tandas Anies.

Sebelumya paham ISIS baru-baru ini diduga mulai menyebar di buku-buku pelajaran murid. Buku Pendidikan Agama Islam kelas XI di Jombang beberapa waktu lalu memuat ajaran garis keras. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.