Sukses

Sikap Mesir Bantu Arab Saudi Gempur Yaman Jadi Terpopuler

Kabar merapatnya Mesir dalam pasukan gabungan yang dipimpin Arab Saudi gempur Yaman tersebut menjadi terpopuler.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi militer terhadap Yaman terus dilakukan. Arab Saudi dan sekutunya memberangus kelompok pemberontak Houthi yang selama ini dianggap membuat huru-hara di negara tersebut.

Kini Mesir menyatakan bergabung dalam pasukan yang dipimpin oleh Arab Saudi tersebut. Sebelumnya telah ada 7 negara Arab yang turut dalam operasi ini. Mereka adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, Yordania, Maroko, dan Sudan.

Kabar merapatnya Mesir dalam pasukan gabungan tersebut menjadi terpopuler sepanjang Minggu 29 Maret 2015. Selain itu ada perkembangan informasi dari tragedi pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Perancis.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com:

1.Mesir Turut Bantu Arab Saudi Gempur Yaman

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menyatakan ikut dalam operasi militer yang dilancarkan Arab Saudi ke Yaman. Langkah itu dinilainya untuk memulihkan stabilitas di Yaman. Sehingga kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dapat kembali kondisif.

"Langkah dukungan untuk Arab Saudi ini demi melawan ancaman keamanan di kawasan," ujar al-Sisi, seperti dimuat Al-Arabiya, Minggu (29/3/2015).

Dia menekankan, situasi di Yaman saat ini sudah sangat darurat lantaran adanya kelompok ekstremis yang terus mengancam. Untuk itu, Mesir perlu turun tangan.

Selengkapnya.

2. Persamaan Lee Kuan Yew dan Soeharto

Semasa hidupnya, Perdana Menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew mengakui mendiang mantan Presiden Soeharto sebagai sahabat. Momen kebersamaan mereka masih bisa dirasakan hingga kini lewat Bundaran Otorita Batam, Kepulauan Riau.

Di bundaran itu, ada tiga pohon beringin yang ditanam Soeharto, Lee Kuan Yew, dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Kala itu ketiganya juga mencanangkan pembangunan Sijori alias Singapura, Johor, dan Riau.

Jika dilihat dari jauh ada kesamaan di balik pribadi kedua orang sahabat tersebut. Salah satunya, masa kepemimpinan Lee dan Soeharto sebagai kepala negara tergolong panjang, mencapai 30 tahun.

Tak cuma itu, ada sederet fakta lain kemiripan Lee dan Soeharto. Apa saja itu? Berikut rangkumannya yang disusun Liputan6.com.

3. Mungkinkah Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP?

 Kongres PDIP segera digelar pada 9 April 2015 mendatang. Salah satu agendanya adalah memilih ketua umum untuk periode 2015-2020. Sejumlah nama mencuat untuk digadang sebagai ketua umum, selain Megawati Soekarnoputri.

Salah satu dari kandidat yang kuat untuk maju adalah Joko Widodo. Lantas mungkinkah Jokowi terpilih sebagai Ketum PDIP untuk periode 2015-2020? Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menjelaskan peluang kader PDIP menjadi ketua umum, selain Megawati Soekarnoputri, baru terbuka pada 2020 mendatang.

Kata pria yang karib disapa Ara itu, semua kader PDIP sepakat untuk memilih Mega pada pemilihan ketum 9 April mendatang. Sebab, menurut dia, kepemimpinan Mega masih dibutuhkan.
Selengkapnya.

4. Percakapan Dramatis Pilot-Kopilot Germanwings

Berkat ditemukannya cockpit voice recorder (CVR) Black Box Germanwings 4U 9525, tim penyelidik mendapat titik terang penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut. Dugaan kuat bahwa kopilot Andreas Lubitz yang pernah mengalami gangguan jiwa menjatuhkan pesawat ketika pilot Patrick Sondheimer sedang ke toilet.

Transkrip rekaman CVR Germanwings yang dilaporkan Daily Mail, Minggu (29/3/2015), di antaranya berisi percakapan antara pilot dan kopilot.

Sondheimer mengaku tidak sempat pergi ke toilet sebelum menerbangkan pesawat. Mendengar hal itu, Lubitz mempersilakannya untuk ke toilet kapan saja dan ia siap mengambil alih kendali pesawat.

Pada pukul 10.27, pesawat berada di ketinggian 38 ribu kaki. Kapten pilot pun meminta kopilot untuk mempersiapkan pesawat mendarat di Dusseldorf.

Seperti dituturkan jaksa penyelidik kecelakaan, kopilot Lubitz menjawab instruksi dari rekannya itu dengan singkat. Pilot kedua itu terdengar beberapa kali melontarkan kata-kata seperti 'semoga saja' dan 'kita lihat nanti'.

Selengkapnya.

5. Leluhur Lee Kuan Yew di Semarang

Mungkin tak banyak yang mengetahui, kakek nenek serta ayah mendiang pendiri Singapura Lee Kuan Yew merupakan orang Semarang yang merantau dan bermukim di Singapura.

Karena itu, bukan suatu kebetulan jika tempat lahir Lee Kuan Yew di Singapura pada 16 September 1923 adalah Jalan Kampung Jawa, atau yang disebut Kampong Java Road.

Namun demikian, tak banyak jejak ayah dan kakek-nenek Lee Kuan Yew di Semarang yang bisa dilacak.

Selengkapnya. (Ali/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.