Sukses

Terus Kisruh, Golkar Dinilai Sedang Dirundung 3 'Kutukan'

Hanya para elite politik Partai Golkar yang bisa mencabut kutukan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga menilai partainya saat ini sedang mengalami tiga kutukan. Sehingga 'pohon beringin' itu terus dirundung masalah yang tak terselesaikan hingga saat ini.

"Kutukan pertama Golkar tidak pernah melahirkan pemimpin nasional bahkan dari sejak awal didirikan partai ini sampai dengan pasca orde baru tidak pernah," ujar Andi di Menteng Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Kutukan selanjutnya, menurut Andi para mantan pemimpin partai yang didominasi warna kuning itu tidak pernah memiliki kedudukan yang terhormat sesudah mereka memimpin partai.

Andi pun mencontohkan mantan ketua umum sekelas Akbar Tandjung yang dianggap bagus memimpin Golkar tidak pernah memiliki kedudukan terhormat sesudahnya.

"Anda boleh lihat bagaimana orang-orang seperti Pak Darmono, Pak Harmoko yang dilihat bagus saja, atau bahkan Akbar Tandjung sendiri yang dianggap bagus saja itu tidak pernah terhormat sesudahnya," tutur dia.

Sedangkan kutukan terakhir, lanjut Andi, Golkar saat ini mengalami dualisme kepemimpinan. Yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

"Kalau dulu dia ditarik oleh kekuasaan eksekutif, nah hari ini untuk menegaskan bahwa Golkar itu selalu menjadi bagian dari alat kekuasaan antara legislatif dan eksekutif. Golkar ini ketarik-ketarik seperti itu," jelas dia.

Politisi muda Golkar ini pun meminta para elite partai berlambang pohon beringin agar berkonsolidasi sehingga dapat segera mencabut tiga kutukan itu.

"Saya kira ini PR besar bagi Golkar untuk segera mencabut tiga kutukan itu," ujar Andi.

Andi berharap partainya kembali bersatu dan keluar dari konflik internal yang kian memanas ini. Dengan begitu, Golkar akan kembali melahirkan pemimpin-pemimpin nasional. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.