Sukses

11 Sepasang Pengantin di Yogyakarta Nikah Bareng di Atas Traktor

Tak hanya menggunakan traktor, 11 pengantin juga dikirab menggunakan andong.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 11 pengantin ucapkan janji setia di atas traktor dalam ‘Nikah neng Alas’ Kradenan, Srimulyo, Piyungan, Bantul. Traktor-traktor yang biasa untuk membajak sawah itu digunakan dalam acara Nikah Bareng Jogja Istimewa sebegai angkutan belasan pasangan pengantin.
 
Pasangan pengantin tersebut adalah Gunardi (45) dan Suparmi (49), Agesta Purnama (27) dan Oktar Mia S (25), Slamet (46) dan Kartinah (44), Cipto Wiyono (58) dan Murjinem (58), Rivan Setiawan (27) dan Daniarti (32).
 
Selain itu, Rajiono (50) dan Sri Ayem (49), Giyono (60) dan Yatinah (49), Surajo (49) dan Tumiyah (44), Ngatino (45) dan Suwarni (44), Suparjo (49) dan Tukiyah (56) serta Sukamto (44) dan Kasmilah (37).

Tak hanya menggunakan traktor, 11 pengantin juga dikirab  menggunakan andong. Sebelum akad nikah dilaksanakan pasangan penganten tersebut diarak keliling desa dengan menggunakan tiga traktor dan lima andong.

"Konsep nikah bareng ini nikah ning alas atau nikah dikebun, sekaligus merayakan hari Bumi dan logo Jogja Istimewa," kata ketua panitia Nikah Bareng Jogja Istimewa, Ryan Budi Nuryanto disela-sela acara, Sabtu (28/3/2015).

Ryan, menjelaskan diantara sebelas pasangan ada delapan pasangan tuna netra. Nikah bareng ini pun tidak dipungut biaya sepeser pun, bahkan para pasangan yang ikut mendapatkan paket bulan madu di hotel berbintang.

"Pasangan tuna netra ada delapan, lalu yang tiga pasang lainnya biasa," ujar Ryan.

Nikah Bareng Jogja Istimewa kali ini ada cerita menarik. Salah satu calon pasangan pengantin dari tuna netra, Rajiono (50) dan Sri Ayem (49). Dua insan ini akhirnya bisa menikah setelah menjalin hubungan asmara sejak 1986.

"Perasaan ini tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata, hanya saya yang bisa merasakannya," kata Rajiono seusai mengucapkan janji suci di atas andong.

Rajiono mengatakan pertama kali bertemu istrinya pada 1986 di pendidikan untuk tuna netra. Sejak saat itu, keduanya pun saling jatuh cinta. Rajiono dengan terang terangan menyebut jika menyukai sosok Sri dan suaranya yang lembut.

"Ketemu itu tahun 1986, sejak itu saya jatuh hati, nyaman sekali rasanya saat ngobrol dengan Sri," kata Rajiono.

Hal yang sama juga diungkapkan Sri. Dia mengaku sangat bahagia dinikahi pria idamannya dan berdoa doa agar hubungannya dapat langgeng.

"Saya bahagia bisa ikut nikah bareng ini, gratis juga kan," ucap Sri. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.