Sukses

Jatuhkan Germanwings, Kopilot Diduga Mengenal Pegunungan Alpen

Polisi masih berusaha menyelidiki kemungkinan penyebab Andreas Lubitz mengambil kendali dan menjatuhkan Airbus A320 milik Germanwings itu.

Liputan6.com, Prancis - Kopilot pesawat Germanwings yang diduga sengaja menabrakkan burung besi raksasa yang dikemudikannya ke pegunungan Alpen, Prancis, disebut-sebut familiar atau mengenal baik wilayah itu. Informasi ini dikemukakan seorang anggota sekolah penerbangan Montabaur, tempat Andreas Lubitz sempat menimba ilmu.

"Kopilot tersebut pernah menerbangkan pesawat terbang layang atau lebih dikenal dengan istilah pesawat glider, di kawasan pegunungan Alpen. Saat itu Lubitz sedang berlibur," kata Dieter Wagner seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/3/2015).

Sebuah surat kabar Prancis melaporkan, kopilot tersebut kerap berlibur dan menghabiskan waktu di sebuah klub terbang di Alpen bersama orang tuanya. Hal itu sudah dia lakukan sejak berusia sembilan tahun.

Sejauh ini, polisi masih berusaha menyelidiki kemungkinan penyebab Lubitz mengambil kendali dan menjatuhkan Airbus A320 itu. Beragam dugaan muncul, mulai dari patah hati akibat diputus pacar hingga terobsesi dengan pegunungan Alpen.

Sementara seorang jaksa penuntut di Jerman menduga Lubitz sengaja menyembunyikan penyakit dari pihak Germanwings, sehingga mengakibatkan kecelakaan terjadi.

Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.

Salah satu kotak hitam berisi Cockpit Voice Recorder (VCR) telah ditemukan, data dari kotak perekam suara menunjukkan ada kemungkinan Lubitz sengaja menurunkan ketinggian pesawat dalam waktu delapan menit, setelah ia mengunci pintu kokpit sehingga pilot yang keluar sebentar tidak bisa kembali ke ruang kendali. Namun belum diketahui motif dibalik insiden nahas tersebut. (Tnt/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.