Sukses

Yaman Makin Memanas, KBRI Minta WNI Daftar Evakuasi

KBRI di Sanaa, Yaman masih memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di negara itu, melalui hotline 24 jam pada nomor +967 738 115 555.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi kembali ke Tanah Air, seiring semakin memanasnya situasi keamanan di negara itu.

Dorongan untuk evakuasi disampaikan Pemerintah Indonesia mengingat situasi keamanan di Yaman semakin memburuk sejak Kamis 26 Maret dini hari.

"Saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar 4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan. Di antaranya adalah 2.686 mahasiswa dan 1.488 buruh migran," demikian menurut informasi dari keterangan Kementerian Luar Negeri, yang diterima Sabtu (28/3/2015).

Menurut informasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, sebagian besar WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih aman.

Sejak Februari 2015, Pemerintah Indonesia telah memproses evakuasi WNI secara suka rela untuk kembali ke Indonesia. Hingga kini dari total 175 WNI yang mendaftarkan diri, 141 orang telah kembali ke Indonesia.

KBRI di Sanaa saat ini masih beroperasi secara terbatas, guna memasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI.  Selain itu juga telah menyiapkan rencana cadangan gawat darurat bila situasi mendesak.

Kemlu menyatakan, setiap saat pemerintah terus memantau dan mengevalusasi perkembangan kondisi di Yaman untuk mengambil langkah-langkah yang tepat. Selanjutnya, pemerintah juga meminta seluruh WNI di Yaman untuk selalu waspada serta menghindari tempat-tempat konflik.

Pemerintah juga meminta WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Yaman agar menunda hingga situasi negara itu lebih kondusif.

KBRI di Sanaa, Yaman tetap memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di negara itu, melalui 'hotline'  24 jam pada nomor +967 738 115 555.

Perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengkudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi Teluk pimpinan Arab Saudi, setelah presiden negara itu memintanya. (Ant/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.