Sukses

28-3-1941: Kisah Tragis Penulis Tenggelamkan Diri di Sungai

Jasad Woolf baru ditemukan sekitar 3 minggu kemudian atau pada 18 April 1941, sejak tenggelam pada 28 Maret.

Liputan6.com, London - "Wanita itu mengenakan mantel yang sakunya berisi batu, lalu keluar ke arah Sungai Ouse yang berada dekat rumahnya. Ia menenggelamkan diri," itulah sepenggal pemberitaan yang banyak dimuat media pada 28 Maret 1941.

Sosok pemberitaan dalam kejadian tragis itu adalah Virginia Woolf, seorang penulis novel Inggris. Di masa perang dunia, Woolf merupakan tokoh penting dalam komunitas sastra London.

Ia menjadi anggota grup Bloomsbury. Karyanya yang paling dikenal antara lain novel Mrs. Dalloway, To the Lighthouse, Orlando, dan esainya yang bertajuk A Room of One's Own.

Menurut pemberitaan yang beredar, Wanita bernama lengkap Adeline Virginia Stephen itu mengakhiri hidupnya karena depresi parah yang dideritanya. Sejak kecil, hawa berambut panjang itu ternyata telah mengalami tekanan jiwa yang amat berat.

Diawali oleh kematian sang ibu yang mendadak pada tahun 1895. Ketika itu Woolf berusia 13 tahun. Lalu saudari tirinya, Stella 2 tahun setelahnya, membuat dirinya merasa amat terpukul. Perasaan sangat kehilangan orang-orang yang amat dicintai, menjadi pemicu ia depresi.

Meski demikian, wanita yang lahir pada 25 Januari 1882, dapat menyelesaikan beberapa studi (beberapa program sarjananya) bahasa Yunani, Latin, Jerman dan sejarah di Ladies' Department of King's College London yang kini dikenal dengan Queen Elizabeth London antara 1897 dan 1901. Kesuksesannya dai dunia akademik, mendekatkannya kepada beberapa kalangan reformis awal pendidikan tinggi untuk kaum perempuan. Seperti Clara Pater, George Warr dan Lilian Faithfull.

Namun 9 Tahun kemudian ayah Woolf meninggal dunia. Musibah yang terjadi pada tahun 1904 itu pun memicu tekanan mental kembali menghinggapinya.

Depresi berulang yang dialami oleh Wolf ternyata juga dipengaruhi oleh pelecehan seksual yang telah ia dan adiknya, Vanessa alami. Pelakunya adalah saudara tiri mereka George dan Gerald Duckworth (yang kemudian Woolf kenang dalam esai otobiografi bertajuk A Sketch of the Past and 22 Hyde Park Gate).

Setelah kematian ayah mereka dan depresi berulang Woolf, Vanessa dan Adrian menjual kediaman orangtuanya di 22 Hyde Park Gate. Lalu pindah ke sebuah rumah di 46 Gordon Square di Bloomsbury.

Tokoh besar di dunia sastra modernis ini kemudian menikah pada 10 Agustus 1912 dengan seorang penulis, Leonard Woolf. Meskipun secara finansial mereka kekurangan, namun pasangan pernikahan tersebut memiliki ikatan yang kuat.

Pasangan tersebut juga bekerja sama secara profesional, pada tahun 1917 untuk mendirikan perusahaan pernerbitan Press Hogarth, yang kemudian menerbitkan novel Virginia bersama dengan karya-karya TS Eliot, Laurens van der Post, dan lain-lain.

Press Hogarth juga menugaskan karya-karya seniman kontemporer, termasuk Dora Carrington dan Vanessa Bell.

Woolf mulai menulis secara profesional pada tahun 1900. Novel pertamanya, The Voyage Out, diterbitkan pada 1915 oleh saudara tirinya, Gerald Duckworth dan Company Ltd. Ia lalu melanjutkan untuk menerbitkan novel dan esai sebagai intelektualisasi publik.

Sebagian besar karyanya diterbitkan sendiri melalui Hogarth Press. Dia disebut-sebut sebagai salah satu novelis terbesar abad kedua puluh dan salah satu modernis utama. Woolf juga dianggap salah satu inovator terbesar dalam bahasa Inggris.

Setelah menyelesaikan naskah terakhir novelnya, Between the Acts, Woolf kembali dilanda depresi yang mirip dengan apa yang ia pernah alami sebelumnya. Tepat pada tanggal 28 Maret 1941 itulah ia dilaporkan menghilang.

Woolf meninggalkan rumah dan membuat sepucuk surat untuk sang suami dan adiknya Vanessa. Isinya mengisyaratkan ia akan bunuh diri, tapi tak ada petunjuk dengan cara apa Woolf akan mengakhiri hidupnya.

Tak ada yang menyadari bahwa ia menuju sungai untuk menenggelamkan dirinya agar tubuhnya tak ditemukan siapa pun. 

Setelah penemuan topi dan tongkatnya di tepi Sungai Ouse dekatnya, barulah keluarga menduga Woolf telah tiada dengan cara menenggelamkan diri. Meski mereka tak memiliki bukti untuk mengonfirmasinya.

Menghilangnya Woolf pun menjadi headline berita media. Salah satunya dalam satu artikel yang dipublikasikan di New York Times pada tanggal 3 April.

"Nyonya Woolf diduga mati. Dia pergi berjalan-jalan pada Jumat lalu, meninggalkan sepucuk surat, dan diperkirakan dia telah tenggelam. Tapi jasadnya belum pulih," tulis harian cetak itu mengutip pernyataan suami Woolf, Leonardo.

Hampir 3 minggu setelah Woolf menghilang, jasadnya ditemukan 19 April 1941 di dekat jembatan di Southease.

"Jasad Woolf ditemukan, dan dikonfirmasi ia menenggelamkan diri sendiri," demikian pemberitaan terhadapnya ketika itu.

Ketika itu disebutkan bahwa Woolf mengenakan mantelnya, mengisi saku dengan batu, dan berjalan ke Sungai Ouse dekat rumahnya dan menenggelamkan dirinya sendiri.

April 19th, the Associated Press announced to the public “Mrs. Woolf’s Body Found,” and confirmed she had drowned herself. The article hinted that the ongoing war with Germany may have played a part in her suicide: - See more at: http://virginiawoolfblog.com/when-virginia-went-missing/#sthash.5MtE39Yy.dpuf

Oleh suaminya, jenazah sang istri dikremasi di bawah pohon elm di taman Gedung Monk, rumah mereka di Rodmell, Sussex.

Peristiwa menarik lain yang terjadi pada 28 Maret di tahun berbeda, 2013 adalah saat pesawat antariksa Soyuz TMA-08M membawa tiga astronot ke  International Space Station melalui rute baru yang memotong waktu tempuh menjadi enam jam.

Sementara pada 28 Maret 2005, terjadi gempa 8,7 skala Richter di Sumatera Utara. Merupakan lindu terkuat keempat sejak tahun 1965. 1.800 orang dilaporkan tewas akibat guncangan tersebut, mayoritas warga di Nias. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini