Sukses

Pemberontak Pro-Rusia Perkeruh Konflik Ukraina

Baku tembak dilaporkan terjadi di beberapa bagian negara Ukraina, antara militer dan kelompok pemberontak pro-Rusia.

Liputan6.com, Kiev - Ketegangan antara Militer Ukraina dan kelompok pemberontak Pro-Rusia terus berlanjut. Bahkan, baku tembak dilaporkan terjadi di beberapa bagian negara Ukraina.

Dari keterangan Juru Bicara Anti-Terrosist Operation (ATO) Ukraina, Kolonel Andriy Lysenko, pertempuran terbaru berlangsung di wilayah Luhansk. Meski sempat ada baku tembak, tidak ada korban luka atau jiwa jatuh dari militer Ukraina.

"Tidak ada seorang pasukan Ukraina pun yang mengalami luka-luka atau menjadi korban jiwa dalam aksi militer yang terjadi selama 24 jam terakhir," kata Kolonel Lysenko, seperti dikutip dari keterangan pers Kedutaan Ukraina di Jakara kepada Liputan6.com, Jumat (27/3/2015).

Walau mengatakan tidak ada korban, ketegangan di wilayah itu masih belum berakhir. Sebab, upaya memperkeruh keadaan terus dilakukan tentara pemberontak.

"Militan pro-Rusia terus menghasut provokasi bersenjata di sepanjang garis kontak, dimulai dari Laut Azov hingga wilayah sebelah barat Luhansk," sebut dia.

"Militan menembaki posisi militer Ukraina dekat Opytne dengan mengunakan tank; mereka juga menembakkan mortir ke Avdiivka kemarin," ujar Kolonel Lysenko.

Selain itu keadaan ini diperparah dengan tindakan Rusia yang masih menyuplai senjata kepada pihak pemberontak. Lysenko menyatakan komentarnya ini disampaikan sesuai fakta yang ditemuinya di lapangan.

"Dua konvoi perlengkapan militer termasuk tank, truk bermuatan bahan bakar, dan mobil terlihat melintasi perbatasan Rusia-Ukraina menuju ke wilayah yang dikuasai oleh militan," terang Lysenko.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov angkat bicara. Ia menegaskan krisis di negara pecahan Uni Soviet sudah dimanfaatkan pihak asing tak bertanggungjawab seperti Jerman dan Prancis.

"Provokator di Kiev mencoba mengangkat sesuatu dengan harapan masyrakat dunia akan terpengaruh dan senjata mengalir ke pihak Ukraina," jelas Lavrov.

"Saya yakin Berlin dan Paris memegang peran penting (dalam provokasi ini), kami harus cegah ini," pungkas dia. (Ger/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini