Sukses

Kopilot Germanwings Pernah Alami Gangguan Mental?

Kepolisian Jerman menggeledah apartemen kopilot Germanwings, Andreas Lubitz. Untuk menemukan petunjuk.

Liputan6.com, Dusseldorf - Dugaan keterlibatan kopilot Andreas Lubitz menjadi fokus penyelidikan jatuhnya pesawat Germanwings 4U 9525 yang menewaskan 150 orang. Kepolisian Jerman menggeledah rumah pria 28 tahun tersebut. Aparat mendapatkan sejumlah barang bukti yang nantinya akan diperiksa pihak berwenang.

Petugas spesialis kriminolog menghabiskan 3,5 jam untuk menyisir setiap sudut apartemen milik Lubitz. Saat keluar, mereka membawa tiga buah kotak. Flat itu berada di pinggiran Ekrath, 10 mil di luar pusat kota Dusseldorf.



"Kami menemukan sejumlah barang bukti. Mungkin bisa menjadi petunjuk terkait insiden jatuhnya Germanwings," kata anggota polisi, Markus Niesczery di luar apartemen Lubitz yang berada di pinggiran Dusseldorf, Jerman seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/3/2015).

Mereka menolak untuk mengungkapkan rincian temuan tersebut. Juga tak memberi konfirmasi soal dugaan temuan catatan rencana aksi bunuh diri.

Tak hanya apartemen, polisi juga menggeledah rumah orangtua Lubitz di Montabaur,yang terletak di sebuah kota 40 km dari Bonn. 

Orang tuanya yang awalnya berangkat ke plokasi jatuhnya Germanwings di pegunungan Alpen, kini dilaporkan menghilang. Keberadaan mereka sekarang tidak diketahui, namun diyakini mereka sedang diinterogasi oleh polisi.

Tim forensik juga mengumpulkan dan menelaah berkas riwayat kesehatan Lubitz, yang salah satunya mengungkap bahwa ia menunda pelatihan pilot pada 2008 karena mengalami salah satu jenis gangguan mental. Seorang teman mengatakan dia mengalami 'depresi'.

Penemuan tersebut, menimbulkan pertanyaan serius mengapa  Lubitz diizinkan untuk melanjutkan pelatihan dan apakah ia cukup bisa mencegah terjadinya kecelakaan.

Bos maskapai Luthfansa, Carsten Spohr membenarkan catatan kesehatan tersebut. Ia mengonfirmasi Lubitz memang mengambil beberapa bulan cuti, sebelum bergabung kembali dengan perusahaan penerbangan tersebut. Namun ditegaskan pula bahwa sang kopilot layak '100 persen untuk terbang' setelah dinyatakan lolos semua tes medis.

Pesawat Airbus A320 dengan perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di pegunungan Alpen Prancis pada Selasa 24 Maret 2015. Sebanyak 150 penumpang termasuk kru pesawat tewas dalam tragedi tersebut. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini