Sukses

16 Siswa dan 2 Penyanyi Opera Jadi Korban Tewas Germanwings

Liputan6.com, Paris - Pesawat Germanwings 4U 9525 yang dinyatakan jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis beberapa jam setelah hilang kontak setelah mengangkasa, dilaporkan membawa 16 pelajar dan 2 guru dari sebuah sekolah menengah di Jerman. Mereka berasal dari Sekolah Joseph-Koenig di Haltern, bagian barat Jerman.

Sebagian besar pelajar adalah remaja putri berusia 16 tahun. "Ini adalah kejadian terburuk yang bisa dibayangkan," kata Walikota Haltern, Bodo Klimpel mmengutip laporan wartawan BBC, Katya Adler, Rabu (25/3/2015).

Termasuk dalam daftar penumpang pesawat Airbus A3420 milik maskapai Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Selasa 24 Maret 2015, adalah 2 orang penyanyi opera. Mereka adalah Oleg Bryjak dan Maria Radner.

Dilansir dari CBS News, kedua penyanyi tersebut baru kembali usai tampil di Richard Wagner "Siegfried" di Gran Teatre del Liceu, Barcelona, Spanyol - salah satunya bersama sang bayi.

Pihak Deutsche Oper am Rhein menyatakan belasungkawa kepada keluarga Bryjak. "Kami telah kehilangan seorang seniman besar, Oleg Bryjak. Kami terkejut," kata direktur jenderal di opera tersebut, Christoph Meyer, seperti dikutip dari IBTimes.

Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan, salah seorang warganya juga terdaftar dalam pesawat tersebut. Adalah Eyal Baum, pengusaha berusia 40 tahun yang tinggal di Jerman. Menurut Jerusalem Post, ia disebutkan terbang pulang dari Barcelona.

Dua warga Australia juga dikabarkan salah satu korban tewas. Hal itu telah dikonfirmasi oleh menteri luar negeri Julie Bishop. Para korban adalah ibu dan anak dewasa dia dari Victoria.



"Bukan saat yang tepat untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut warga negara kami yang menjadi korban. Karena mempertimbangkan privasi keluarga korban," kata Bishop. "Rincian lebih lanjut akan dirilis, setelah pihak keluarga korban setuju untuk dipublikasikan".

Sekolah Diliburkan

Kabar mengenai jatuhnya pesawat Germanwings mengejutkan warga Kota Haltern, Jerman. Para murid Sekolah Joseph-Koenig pun diliburkan pada Selasa waktu setempat.

Walikota Haltern mengatakan para murid tetap akan masuk sekolah seperti biasa pada hari berikutnya, Rabu. Namun, alih-alih belajar, mereka akan diberi kesempatan untuk mengenang keenambelas teman yang menumpang Germanwings.

Ke-16 pelajar menumpang pesawat Germanwings setelah mengikuti program pertukaran pelajar selama satu pekan di Llinars de Valles, dekat Barcelona. Tahun lalu, para pelajar dari Llinars de Valles telah terlebih dulu mengunjungi Haltern.

"Mereka mungkin terbang pulang setelah mengalami masa-masa terindah dalam hidup mereka. Kejadian ini begitu tragis, sungguh tidak terbayangkan," kata Sylvia Loehrmann, menteri pendidikan Negara Bagian North Rhine-Westphalia.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan lokasi puing-puing pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh sudah diketahui pada ketinggian 2.000 meter. Regu SAR sudah melakoni upaya pencarian pada Selasa dan melanjutkan usaha tersebut Rabu pagi.

Tim pencari melaporkan telah menemukan rekaman data penerbangan yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam dari pesawat yang lepas landas dari Barcelona menuju Duesseldorf. Namun otoritas meyakini bahwa seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 150 orang tewas, alias tak ada yang selamat.

Menurut data manifest, 150 orang yang berada di pesawat nahas yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman itu di antaranya adalah 67 warga Jerman, 40 Spanyol, 1 Belgia, 1 Belanda, dan 2 Australia. Data lengkapnya masih ditelusuri.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia tengah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Marseille, Prancis. Terutama mencari keterangan ada tidaknya warga negara Indonesia yang jadi penumpang pesawat Germanwings yang celaka sekitar pukul 11.00 waktu setempat pada Selasa 24 Maret 2015. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.