Sukses

2 Begal Dibekuk Diduga Terkait Pembunuhan Juragan Beras Ciracas

Menurut polisi, ada dugaan kuat bahwa pelaku begal petugas SPBU dan juragan beras adalah kawanan pembegal yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Martinus Sitompul mengatakan, Kepolisian Resor Jakarta Timur telah menangkap 2 tersangka begal yang melukai seorang petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada Februari lalu. Pelaku juga diduga sebagai komplotan yang juga membegal juragan beras di Ciracas.

"Mereka ditangkap malam tadi (Senin 23 Maret 2015)," ucap Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Menurut Martinus, ada dugaan kuat bahwa pelaku begal petugas SPBU dan juragan beras adalah kawanan pembegal yang sama. Alasa pertama, kasus perampokan ini sama-sama terjadi di wilayah Ciracas.

Kedua, imbuh Martinus, umumnya pembegal mengincar motor. Namun dalam dua kasus ini, begal mengincar uang dalam tas yang dibawa korban. Ketiga, pelaku sama-sama mengeksekusi korbannya dengan senjata api dan senjata tajam.

"Mereka ditangkap atas kasus 365 (pencurian dengan kekerasan) karyawan SPBU di Ciracas sebulan lalu. Penyidik masih mendalami apakah mereka juga yang membegal juragan beras," jelas Martinus.

Namun, sejauh ini kedua pelaku belum mengaku terlibat dalam kawanan rampok yang beraksi pada Sabtu 21 Maret 2015.

"Sejauh ini mereka belum mengaku (mengenal begal juragan beras)," tandas dia.

Pada Sabtu petang 21 Maret 2015, juragan beras bernama Mamat Surahmat tewas dibunuh kawanan perampok di kawasan Ciracas, Jakarta Timur saat hendak pulang ke rumahnya di Cijantung. Kawanan itu kabur dengan membawa tas korban yang berisi uang hasil penjualan beras yang ditaksir sekitar Rp 200 juta.

Sebulan sebelumnya di wilayah yang sama, seorang petugas SPBU bernama Mulyana juga menjadi korban perampokan saat hendak menyetor uang sebesar Rp 250 juta ke bank pada pukul 08.30 WIB, Senin 23 Februari 2015. Namun Mulyana tak sampai dibunuh pelaku. (Ans/Mut)
   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini