Sukses

Rumah Terduga ISIS di Tangerang Selatan Sepi

Istri Muhammad Fachri yang ditangkap Densus Polda Metro Jaya mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

Liputan6.com, Tangerang - Rumah terduga anggota ISIS di Jalan Baru LUK nomor 1 RT 05/07 Kelurahan Bhakti Jaya Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, terlihat sepi. Rumah itu digerebek puluhan anggota Brimob pada Minggu 22 Maret 2015.

Istri Muhammad Fachri yang ditangkap Densus Polda Metro Jaya dan kepolisian dari Polresta Tangerang, mengungsi ke rumah sanak saudaranya. "Sejak digerebek dan banyak polisi ke sini, Ibu ustaz dan kelima anaknya sudah tidak terlihat di rumah," ujar Wiwin, salah seorang warga setempat, Selasa (24/3/2015).

Menurut dia, sang istri sempat mengaku ingin ke rumah sanak saudaranya di daerah Salemba Jakarta Pusat. "Katanya mau ke daerah sana, pokoknya Minggu (22 Maret) malam sudah tidak ada," kata Wiwin.

Rumah sederhana bercat biru itu sudah tampak. Lampu di depan teras rumah pun masih dibiarkan menyala, sementara tidak ada satupun sendal atau sepatu pemilik rumah yang biasanya berada di teras.

Warga setempat masih terus berdatangan, mereka penasaran ingin melihat langsung kondisi rumah yang diduga menjadi perekrutan dan pendana anggota ISIS Indonesia untuk dikirimkan ke Suriah.

M Fachri dikenal sebagai pemuka agama dalam keseharianya. Ketua RT 5/RW 7 Jumadi mengatakan, warganya yang ditangkap Densus 88 itu dikenal orang yang suka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan tidak menutup diri.

Jumadi mengatakan, kurang lebih sudah 2 tahun, dia menempati rumah berukuran 8 x 10 meter itu, bersama istri dan anak-anaknya

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Irfing Jaya mengatakan, cara perekrutan dilakukan Fachri baik secara langsung maupun melalui internet. "MF diduga terlibat sebagai pelaksana dalam pembinaan, pengarahan, dan perekrutan simpatisan ISIS, untuk berangkat ke Irak dan Suriah," ujar dia.

Irfing mengatakan, MF juga diduga berperan mengumpulkan dan menyalurkan dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS di Indonesia.

"MF ini juga pemilik website yang isi beritanya sangat provokasi dan dipenuhi dengan kebencian," imbuh M Irfing. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini