Sukses

Kala Batu Akik Disulap Jadi Patung Ratusan Juta Rupiah

Di Lombok, NTB, batu langka dijadikan kreasi seni berupa patung. Sementara di Purbalingga ada kontes batu akik bergambar.

Liputan6.com, Lombok - Batu, batu, dan batu. Ya, belakangan kaum pria di Tanah Air banyak yang terobsesi dengan batu akik. Masing-masing saling membanggakan batu cincin miliknya lebih langka dan lebih indah dari milik orang lain.

Tapi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) seorang kolektor batu mulia tak lagi tertarik membuat cincin. Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (23/3/2015), aneka jenis batu langka yang berasal dari kekayaan mineral di sekitar Lombok dikombinasikan dengan bentuk karya seni yang eksotis berupa patung.

Kolektor batu langka bernama Lalu Yudhani mengatakan, cincin batu kini sudah menjadi hal biasa. Semua orang punya. Bahkan popularitasnya diprediksi tidak bertahan lama. Namun jika batu itu dibentuk menjadi patung akan bernilai lebih tinggi.

"Semua orang sudah punya cincin, nanti akan pudar lama-lama bosan. Tetapi kalau dalam bentuk kerajinan begini bernilai tinggi orang akan taruh di meja kantornya, di depan meja makannya, terus di hiasan rumahnya," ucap Yudhani.

Tentu tak mudah menyusun koleksi batu langka seperti yellow shafire, pink rubhy, korondum, kristal, bacan, jamrud, platinum, ruw pink diamond, aneka fosil, hingga bongkahan batu meteor untuk dipadukan menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Kini hasil kreasi Yudhani sudah mulai dilirik oleh pembeli dari Asia dan Eropa. Satu karya seni berupa batu yang disusun menjadi patung ini bahkan ditawar hingga ratusan juta rupiah.

Demam batu akik memang sudah mewabah di berbagai penjuru Tanah Air. Di Purbalingga, Jawa Tengah, lomba batu akik digelar. Pecinta batu benar-benar dimanjakan dalam lomba batu yang digelar di Harum Gemstone Center, Gang Mayong, Purbalingga ini.

Uniknya batu yang dilombakan dalam kontes ini memiliki aneka gambar mulai dari bentuk hewan, manusia, hingga pemandangan alam. Selain itu ada ribuan batu dari berbagai jenis seperti badar hingga kristal dipamerkan di sini.

Batu-batu tersebut dibawa oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatera hingga NTT dan NTB. Batu dengan gambar kuda akhirnya menjadi pemenang dalam kontes ini.

Pemenang lomba mendapat sertifikat dan sejumlah uang tunai. Tapi bukan itu yang utama. Dengan memenangkan lomba, harga batu tersebut otomatis akan terdongkrak lebih tinggi. (Nfs/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.