Sukses

Mahasiswi Hajar dan Seret Pemerkosa ke Kantor Polisi

Belum puas memukul si pemerkosa, mahasiswi tersebut menjambak rambut dan menyeret lelaki bejat itu ke kantor polisi.

Liputan6.com, Jakarta Aksi berani ditunjukkan seorang mahasiswi di India. Dia berhasil  menghajar pria yang hendak memperkosanya di tempat umum. Gadis itu kemudian menyeretnya ke kantor polisi.

Pradnya Mandhare, nama mahasiswi itu, awalnya hendak pulang kuliah dengan naik kereta api di Stasiun Mumbai pada sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Saat menanti kereta datang, tiba-tiba ada seorang pria mabuk -- yang kemudian teridentifikasi dengan nama Chavan -- mendekatinya.

Lelaki itu langsung menyerang mahasiswi semester 3 itu di tengah keramaian penumpang kereta api lainnya. Orang lain di sekitar hanya diam. Tak ada yang menolong.

"Saat itu, aku begitu terkejut tiba-tiba diserang," ujar Pradnya, seperti dikutip dari The Independent, Senin (23/2/2015).

Pradnya berusaha berontak saat hendak dilecehkan. Perempuan berusia 20 tahun itu akhirnya berhasil menghajar pelaku dengan menggunakan tas.

Belum puas memukul si pemerkosa, mahasiswi tersebut menjambak rambut dan menyeret lelaki bejat itu ke kantor polisi. Orang di sekitar tetap diam dan tak ada yang mau mendekati korban dan pelaku.

"Saya terpaksa menjambak rambutnya karena badannya sangat kotor. Saya ogah memegangnya," ujar Pradnya.

"Orang-orang sempat menatap saya tapi tak ada yang peduli dan membantu," imbuh wanita itu, menyesalkan sikap penumpang lain yang acuh.

Chavan si tersangka kini telah diamankan pihak kepolisian setempat. Dia tengah menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui apakah ia pemakai narkoba atau pengguna minuman keras.

Sejauh ini, aparat kepolisian menduga Chavan merupakan seorang pecandu narkoba.

Atas kejadian itu, para mahasiswa yang juga rekan Pradnya menggelar aksi demonstrasi untuk mendesak pemerintah lebih memperhatikan nasib kaum wanita yang kerap menjadi objek pelecehan seksual oleh pria.

"Wanita harus kuat dan berjuang melawan kekerasan yang kerap terjadi. Wanita tidak boleh tinggal diam atas hal ini," seru seorang penunjuk rasa. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.