Sukses

Pilih Mana, Ahok Jujur Tapi Galak atau Pejabat Santun Korupsi?

"Sekarang korupsi itu masalah laten, pilih yang galak tapi jujur nggak korupsi atau yang santun tapi korupsi."

Liputan6.com, Jakarta - ‎Dukungan pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengalir deras pada Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta. Ini terkait kata-kata kasar yang keluar dari mulut Ahok merespons kemunafikan oknum pejabat, saat wawancara dengan salah satu media televisi.

Aksi dukungan pada Ahok dilakukan oleh BaraJP, Posko Relawan Pendukung Ahok, dan grup Facebook Aliansi Nasionalis‎. Mereka menilai lebih baik dipimpin Ahok yang galak tapi jujur.

"Kami mendukung perjuangan Pak Ahok karena beliau pemimpin baik tak peduli latar belakangnya selama bisa memberantas korupsi," kata koordinator aksi dari Aliansi Nasionalis, Dimas kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (22/3/2015).

"Sekarang korupsi itu masalah laten, pilih yang galak tapi jujur nggak korupsi atau yang santun tapi korupsi," tambah dia.

Selain orasi, peserta aksi juga menggelar kain putih berukuran 5x1 meter bagi masyarakat yang juga mendukung Ahok untuk memberikan tanda tangannya. Mereka juga tampil kompak mengenakan kaos putih bertuliskan #Save_Ahok, Dukung Ahok Lawan Sistem Korupsi, dan Ahok adalah Kita.

Ahok sendiri telah meminta maaf karena sudah mengeluarkan kata-kata tak pantas saat diwawancara. "Kalau orang yang merasa tersinggung atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa toilet, ya saya minta maaf," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat 20 Maret lalu.

Ia menjelaskan keluarnya kata-kata tidak pantas akibat terlampau kesal dengan oknum pejabat yang mencuri uang rakyat begitu besar dengan santun dan gaya bahasa agama.

"Kamu muak tidak kira-kira? Nah itu ungkapan perasaan saya yang sudah tidak tahan. Kalau menurut saya, teman-teman saya bilang saya masih lumayan keluarin bahasa toilet, karena saya sudah tidak tahan," ujar Ahok.

"Saya masuk ke politik karena itu. Saya bisa masuk ke politik karena kemarahan, karena saya sebagai pengusaha tidak mampu menolong orang miskin, Rp 500 ribu, Rp 1 miliar tidak sanggup saya. Makanya jujur saja, saya jadi politisi di tengah kemarahan, kemarahan melihat oknum pejabat yang korup, tapi santun luar biasa, tapi rakyat begitu miskin. Makanya saya marah. Itu kemuakan hati saya saja. Tidak bisa nahan, ya keluar," jelas Ahok. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi

Video Terkini