Sukses

Ditemukan, Kuburan Massal Boko Haram Berisi 90 Jasad Mengenaskan

Tumpukan jasad tersebut ada di bawah jembatan dekat perbatasan Nigeria-Niger sebelah utara. Mengenaskan.

Liputan6.com, Jakarta - Militer dari dua negara di Benua Afrika, Chad dan Niger menemukan sebuah kuburan masal di wilayah Damasak, dekat perbatasan Nigeria. Penemuan didapat saat mereka merebut area tersebut dari para militan Sabtu ini.

Kuburan masal itu berisi kurang lebih 90 jenazah. Militer kedua negara menjelaskan, tumpukan jasad tersebut ada di bawah jembatan dekat perbatasan Nigeria-Niger sebelah utara.

Diduga mereka tewas akibat dibunuh beberapa waktu lalu. Sebagian jenazah termumifikasi secara alami oleh kondisi gurun yang panas. "Saya menyaksikan sekitar 100 bagian tubuh manusia menyebar di bawah jembatan," kata Kolonel Azem Bermandoa Agouna dari angkatan bersenjata Chad, seperti dikutip dari BBC.

Keadaan jenazah sangat lah memprihatinkan. Selain dikubur tidak layak, dalam lubang dangkal, hampir sebagian besar jenazah tewas karena dipenggal.

Dilansir dari CNN, Sabtu (21/3/2015), pihak Militer Chad dan Niger memastikan pihak yang bertanggungjawab atas pembantaian dan kuburan masal ini adalah milisi Boko Haram.

Pernyataan itu dikeluarkan bukan tanpa dasar. Sebab, sebelumnya wilayah perbatasan Nigeria dan Niger di sebelah utara dikuasai kaum militan.

Kuburan itu pun berhasil diungkap setelah Niger dan Chad melancarkan operasi gabungan demi mengusir Boko Haram dari Damasak. Operasi militer ini berlangsung sepekan. Dari minggu lalu.

Boko Haram awalnya merupakan ancaman bagi keamanan dalam negeri Nigeria. Kelompok radikal yang telah menyatakan janji setianya kepada ISIS ini melakukan aksi keji di Nigeria sejak 2009.

Tidak cuma menyerang keamanan Nigeria, kelompok yang dalam bahasa lokal berarti 'ajaran Barat adalah haram' itu juga melakukan tindakan penculikan, serta penyerangan ke sekolah, tempat ibadah dan tempat publik lain.

Tak sampai di situ saja, Boko Haram pun melebarkan sayapnya dengan meneror negara tetangga Nigeria seperti Kamerun, Chad dan Niger.

Sebelumnya, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan memprediksi bahwa Boko Haram akan kehilangan area kekuasaannya dalam waktu sebulan. "Mereka makin lemah," kata dia. (Ger/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.