Sukses

BUMN Berubah Milik, Buku 'Privatisasi Berkerakyatan' Diluncurkan

Banyaknya BUMN yang berubah kepemilikan ini menjadi bahan studi yang menarik bagi para pakar, termasuk Tito Sulistio.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1980-an. Banyaknya BUMN yang berubah kepemilikan ini menjadi bahan studi yang menarik bagi para pakar, termasuk Tito Sulistio, seorang akademisi dan juga pelaku pasar yang sudah malang melintang di perekonomian nasional maupun global.

Menurut Tito, ketidakjelasan mengenai konsep maupun praktik privatisasi BUMN di Indonesia, membuat apa yang sudah dilakukan seperti kehilangan arah. ‎Maka dari itu, Tito meluncurkan sebuah buku hasil karyanya yang berjudul 'Privatisasi Berkerakyatan'.

"Sejumlah BUMN sudah diprivatisasi, kebijakan privatisasi yang dilakukan kerap berseberangan dengan amanat Undang-undang," kata Tito dalam peluncuran Buku 'Privatisasi Berkerakyatan' di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Permasalahan tersebut, jelas Tito, merupakan latar belakang untuk melihat kebijakan privatisasi BUMN secara komprehensif berdasarkan sistem ekonomi yang diamanatkan UUD 1945. Dalam bukunya tersebut, Tito menambahkan, privatisasi BUMN ‎seyogyanya memberikan sebesar-besarnya manfaat untuk rakyat Indonesia.

"Bukan malah sebaliknya malah menyengsarakan rakyat," jelas Tito.

Kehadiran buku 'Privatisasi Berkerakyatan' diharapkan menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan, khususnya dalam privatisasi BUMN.

"Dan yang terpenting seperti tujuan penulisan buku ini, privatisasi harus memberikan manfaat sebesar mungkin untuk rakyat alias menyejahterakan rakyat Indonesia," tandas Tito Sulistio.

Dalam acara tersebut, hadir Ketua DPR RI Irman Gusman dan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sebagai panelis. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.