Sukses

Warga Australia Diminta Tidak Pelihara Kucing

"Hewan wallabi jenis tertentu sangat cocok dijadikan hewan peliharaan. Quoll dapat menggantikan kucing sebagai hewan peliharaan di rumah".

Liputan6.com, Canberra - Politisi Australia mendorong agar warga negaranya tidak lagi memilih kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Tapi sebaliknya beralih memelihara quoll atau hewan marsupial kecil.

Langkah tersebut diambil Senator David Leyonhjelm, sebagai upaya untuk melindungi populasi satwa khas Australia itu dari kepunahan.

Dalam pidatonya di parlemen, senator dari Partai Liberal Demokrat itu mengatakan melegalkan satwa khas Australia seperti quoll dan bilby untuk dipelihara di rumah.

"Hewan wallabi jenis tertentu sangat cocok dijadikan hewan peliharaan. Quoll dapat menggantikan kucing sebagai hewan peliharaan di rumah," kata Leyonhjelm di hadapan senat seperti dikutip dari ABC, Rabu (18/3/2015).

"Bilbi kerap dinominasikan sebagai kandidat terbaik hewan yang bisa dijadikan hewan peliharaan. Dalam kondisi yang baik, possum, tasmanian devils, wombat dan tikus khas Australia, antechinus serta bandicoot juga layak dijadikan hewan peliharaan di rumah," jelas Leyonhjelm.

Menurut Senator Leyonhjelm, ada sekitar 11% mamalia khas daratan Australia yang masuk dalam daftar hewan yang terancam punah. Karena itu Australia perlu melakukan upaya yang lebih baik untuk melestarikan fauna tersebut.

"Seperti juga kucing dan anjing yang tidak lagi terancam punah, hal yang sama akan terjadi juga dengan hewan khas Australia jika mereka boleh dijadikan hewan peliharaan. Itu artinya mereka memiliki nilai tambah," ucap Leyonhjelm.

Leyonhjelm menambahkan, dirinya juga menyadari pada kasus tertentu hewan quoll memang tidak cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.

"Tidak dipungkiri memang ada beberapa mamalia khas Australia yang tidak cocok dijadikan sebagai hewan domestik, setidaknya karena situasi tertentu. Misalnya karena banyak dari mereka adalah hewan nocturnal, sehingga kita perlu menyesuaikan waktu tidur kita demi untuk bisa menikmati bercengkerama dengan mereka."

Leyonheim mencontohkan, kesuksesan kebijakan serupa di luar negeri yang berhasil membuat satwa sugar gliders dan kadal lidah biru (blue tongue lizards) yang saat ini lebih banyak dipelihara sebagai hewan domestik ketimbang di alam liar.

Karena alasan inilah, Leyonhjelm menilai hewan khas Australia perlu didorong populasinya dengan cara menjinakan mereka sebagai hewan peliharaan di rumah-rumah warga. Apalagi saat ini hukum negeri kanguru telah membolehkan warganya memelihara hewan yang justru banyak memangsa binatang khas Australia.

Namun demikian Juru Bicara Partai Hijau justru menganggap usulan ini membahayakan taman nasional di Australia yang terancam punah.

"Saran bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan satwa liar asli dengan menjinakan mereka sebagai hewan peliharaan itu adalah usulan yang menggelikan," ungkap si jubir. (Tnt/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.