Sukses

Pangeran Harry 'Gantung Sepatu' dari Militer Juni, Ada Apa?

Pewaris tahta Kerajaan Inggris urutan keempat itu mengatakan, pengalamannya di dunia militer akan berguna selama hidupnya.

Liputan6.com, London - Pangeran Harry dikabarkan akan 'gantung sepatu' dari dunia militer yang telah 10 tahun digelutinya. Rencananya ia akan meninggalkan profesi tersebut pada Juni mendatang.

"Kensington Palace menyampaikan berita bahwa Pangeran Harry akan mengakhiri 10 tahun karier militernya, setelah menjalankan tugas selama empat pekan di Pasukan Pertahanan Australia -- yang akan dimulai pada April nanti," demikian diberitakan BBC, Selasa (17/3/2015).

Pewaris tahta Kerajaan Inggris urutan keempat itu mengatakan, pengalamannya di dunia militer akan berguna selama hidupnya.



"Aku masih mempertimbangkan pilihan pekerjaan yang akan dilakukan setelah 'gantung sepatu' sebagai tentara," ucap Harry.

Pangeran Harry terakhir bertugas di Afghanistan selama dua kali. Terakhir pada 2012 sebagai kopilot dan penembak di helikopter Apache.



Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh Kensington Palace, Harry mengaku berada di 'persimpangan jalan' dan berhenti dari militer merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit.

"Aku merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang sangat menantang, dan bisa bertemu banyak orang-orang yang luar biasa dalam proses tersebut. Aku berterima kasih untuk semuanya," tutur Harry.

Sementara di Australia, sebagai tugas terakhirnya, sang pangeran akan menghabiskan waktu di sebuah barak militer di Darwin, Perth dan Sydney. Ia akan menjalani beberapa pelatihan di sana. Setelah itu melakukan tur kerajaan resmi ke Selandia Baru.

Lalu ia akan mendampingi sang ayah, Pangeran Wales, Charles di peringatan Gallipoli di Turki pada tanggal 24 dan 25 April.

Ketika Harry resmi 'angkat kaki' dari militer negaranya pada bulan Juni, kabarnya ia akan melakukan pekerjaan sukarela dengan proyek konservasi di Afrika dan veteran yang mengalami disabilitas di Inggris. (Tnt/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini