Sukses

BIN, Polri, dan BNPT Berkumpul di Kemlu dengar Laporan dari Turki

16 WNI yang saat ini ditahan pihak keamanan Turki merupakan kelompok berbeda dengan 16 WNI yang dinyatakan hilang.

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti informasi tentang adanya warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Turki, pemerintah langsung melakukan sejumlah tindakan. Salah satunya menggelar rapat koordinasi antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arrmanatha Nasir ‎mengatakan, rapat koordinasi itu dipimpin Direktur Jenderal Penanganan WNI (PWNI) dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal.

"Tadi kita rapat koordinasi, dipimpin Iqbal Direktur PWNI dan BHI. Membahas bagaimana menangani (penahanan) 16 WNI di Turki dan 16 WNI yang memisahkan diri dari kelompok wisata," ujar pria yang akrab disapa Tata itu usai rapat di Dirjen PWNI dan BHI, Kemlu, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Dalam rapat itu, lanjut Tata, pihaknya juga mendengarkan pemaparan tim keamanan yang baru ‎saja tiba dari Turki. Namun sayang, Tata tak menjelaskan pemaparan tim tersebut. "Kita juga mendengar dari tim keamanan yang baru kembali setelah mereka ke sana," ujar Tata.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi sebelumnya sudah memastikan bahwa 16 WNI yang saat ini ditahan pihak keamanan Turki merupakan kelompok berbeda dengan 16 WNI yang dinyatakan hilang di Turki setelah melakukan perjalanan dengan biro travel dari Indonesia.

Artinya, bisa dipastikan ada 2 kelompok WNI yang jumlahnya sama-sama 16 orang yang saat ini tengah bermasalah di Turki, yakni kelompok yang ditahan pihak keamanan setempat dan kelompok yang hilang karena memisahkan diri dari rombongan perjalanan travel.

"Kita lakukan koordinasi lagi dengan otoritas Turki. Ada beberapa info baru yang dapat disampaikan. Pertama, confirm bahwa 16 warga Indonesia tersebut bukan merupakan 16 yang hilang dalam rombongan tur ke Turki pada akhir Februari lalu," ujar Retno di Istana Kepresidenan, siang tadi.‎

‎Retno menambahkan, pihaknya juga telah mengidentifikasi 16 WNI yang saat ini ditahan di Turki tersebut. Mayoritas dari mereka masih di bawah umur. Rinciannya, 1 laki-laki dewasa, 4 perempuan dewasa, dan selebihnya 11 anak-anak. Ke-16 WNI itu ditangkap kemudian ditahan otoritas keamanan Turki saat akan memasuki wilayah yang berbatasan dengan Turki dan Suriah. (Riz/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.