Sukses

Boko Haram Resmi Gabung ISIS

Sejauh ini, rekaman audio berisi sumpah setia dari Boko Haram terhadap ISIS belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Liputan6.com, Abuja - Kelompok militan ISIS disebut-sebut menerima sumpah setia dari militan Nigeria Boko Haram. Berita itu disampaikan melalui sebuah pesan audio yang beredar belum lama ini. Dalam rekaman yang belum dapat diverifikasi itu, seorang juru bicara ISIS mengatakan tujuannya untuk memperluas ekspansi ke Afrika Barat.

"Kami mengumumkan kepada Anda sebuah berita baik mengenai ekspansi kekhalifahan ke Afrika Barat, karena khalifah... telah menerima sumpah setia saudara-saudara kita kelompok Sunni," ucap seorang pria yang menggambarkan dirinya sebagai juru bicara ISIS, Mohammed al-Adnani, seperti dikutip dari BBC, Jumat (13/3/2015).

Juru bicara itu juga mendesak kaum Muslim bergabung dengan militan di Afrika Barat, dan menolak tuduhan bahwa pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS telah memenangkan serangkaian serangan melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Sejauh ini, rekaman audio tersebut belum dapat diverifikasi kebenarannya. Begitu pula dengan milik ISIS yang menyatakan telah menerima Boko Haram yang dipublikasikan sejak Sabtu 7 Maret. [Baca: Boko Haram Nyatakan Dukungan kepada ISIS]

ISIS berniat mendirikan sebuah negara yang diperintah oleh seorang pemimpin politik dan agama sesuai hukum Islam atau Syariah. Pemimpin mereka saat ini, Abu Bakr al-Baghdadi yang juga dikenal oleh pengikutnya dengan nama Khalifah Ibrahim.

Kelompok tersebut telah memperluas jaringan dengan kelompok militan lain di penjuru Afrika Utara dan Semenanjung Arab. Pada November 2014, Abu-Bakr al-Baghdadi menerima sumpah setia dari militan di Mesir, Libya, Aljazair, Yaman, dan Arab Saudi.

Sementara Boko Haram telah memulai sebuah kampanye militer untuk mendorong kekuasaan Islamis di bagian utara Nigeria pada 2009. Dan konflik tersebut menyebar ke negara tetangga.

Boko Haram yang dalam bahasa lokal berarti ajaran barat itu haram merupakan ancaman besar di Nigeria. Kelompok radikal tersebut bertujuan menerapkan syariah di utara negara dengan ekonomi paling besar di Afrika itu.

Tapi, cara yang digunakan Boko Haram untuk mencapai tujuannya sangatlah ekstrem. Ribuan orang sudah menjadi korban jiwa dan luka akibat pemberontakan mereka. (Tnt/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.