Sukses

Jokowi dan Iriana Jadi 'Pengantin' Lagi di Aceh

Pelaminan tempat Jokowi-Iriana duduk itu berhiaskan kain-kain hijau, merah, dan kuning yang bermotif emas.

Liputan6.com, Banda Aceh - Presiden Jokowi mengunjungi Nanggroe Aceh Darussalam. Di Tanah Rencong itu, sang Presiden bersama Ibu Negara Iriana, didudukkan kembali di pelaminan.

Pelaminan tempat Jokowi-Iriana duduk itu berhiaskan kain-kain hijau, merah, dan kuning yang bermotif emas.

Si pria berkemeja putih serta celana hitam. Sedangkan Iriana yang berkerudung mengenakan kemeja pucat serta rok hitam panjang.

Lalu di atas pelaminan, keduanya menjalani upacara tepung tawar atau peusijuk di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh. Upacara dipimpin oleh Wali Nanggroe Malik Mahmud, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Senin (3/9/3/2015).




Peusijuk adalah salah satu adat Aceh untuk memberkati dan mendoakan orang akan dipeusijuk. Biasanya tradisi ini dilakukan saat perkawinan, khitanan, dan ketika akan berangkat haji.

Kedatangan Jokowi ke Aceh sejatinya adalah untuk meresmikan terminal pengolahan gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) Arun Aceh, yang dioperasikan cucu usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perta Arun Gas. Dia dijadwalkan berada di provinsi itu hingga 10 Maret 2015.

Sementara, itu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah melakukan aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Mereka juga melakukan aksi teatrikal peusijuk (tepung tawar) kartun berwajah Jokowi, sambil berorasi.

Para mahasiswa ini menuntut Jokowi menepati janjinya terhadap masyarakat Aceh dengan mengesahkan turunan Rancangan Undang-undang Pemerintah Aceh (RUUPA) dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Migas.

"Jokowi saat ini belum berdampak bagi masyarakat Aceh, oleh karena itu kami menuntut Jokowi memenuhi janjinya pada masyarakat Aceh," ujar Hasrizal, koordinator aksi.

Mahasiswa juga menuntut Jokowi untuk membangun tol laut hingga ke wilayah Aceh. "Saat ini pembangunan tol laut direncanakan hanya sampai Sumatera Utara, ini merupakan ketidakadilan bagi masyarakat Aceh," pungkas Harsrizal. Aksi ini berlangsung damai dan dijaga ketat pihak keamanan dari kepolisian Poltabes kota Banda Aceh. (Ndy/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini