Sukses

Aliansi Mahasiswa Anti-Korupsi: Kisruh Mulu, Emang Nggak Cape?

Kisruh bisa berpotensi mengakibatkan terhambatnya pembangunan Jakarta dan konflik horisontal yang merugikan rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta Pusat, hari ini diramaikan aksi-aksi terkait kisruh APBD DKI. Ada yang mendukung Gubernur DKI Jakarta, ada pula yang membela DPRD DKI. Namun, aksi yang satu ini cukup berbeda.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Mahasiswa Anti-Korupsi Jakarta (Somasi), justru bersikap netral. Mereka mengajak baik Pemprov, DPRD dan warga DKI tak mengedepankan emosi dalam menyikapi kisruh ini.

"Kita tak bela salah satu pihak, ambil sikap netral. Kami menuntut Pemprov dan DPRD DKI berhenti melempar wacana di media yang berpotensi terjadi keresahan masyarakat Jakarta," kata koordinator aksi Abi Subhan di depan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Ia mengatakan, pihaknya berusaha melihat dari sudut pandang berbeda. Mereka menilai saat ini yang terjadi adalah saling bangun opini antara Pemprov dan DPRD Jakarta. Hal ini bisa berpotensi mengakibatkan terhambatnya pembangunan Jakarta dan konflik horisontal yang merugikan rakyat.

Dalam Somasi ini, pihaknya meminta agar masalah tersebut tak berlarut-larut dan dibiarkan begitu saja. Sebab, yang paling dirugikan dalam kisruh ini adalah masyarakat.

"Ada dana siluman dituduhkan Gubernur. Ada respons hak angket. Sebetulnya yang kasihan warga Jakarta. APBD tak selesai dampaknya ke pembangunan bangsa. Kita minta urusan DPRD dengan Pemprov diselesaikan segera. Siapapun yang bersalah ditindak," ucap Abi.

Aliansi mahasiswa ini terdiri dari mahasiswa berbagai universitas di Jakarta dan Jawa Barat. Di antaranya, UNJ, PNJ, Jaya Baya, Uhamka, Unas, Trisaksi, STIE, Unimbra dan Al Hikmah.

Pantauan Liputan6.com, para mahasiswa Somasi ini menggelar spanduk berwarna kuning dengan tulisan 'Ngomongin Jakarta gak pake urat! Yok mari kita diskusi dengan tema Kisruh Mulu, Emang Ga Cape?!'. (Ali/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.