Sukses

5 Serangan Bom Guncang Nigeria, 50 Orang Lebih Tewas

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas 5 serangan bom tersebut. Namun muncul dugaan Boko Haram sebagai dalangnya.

Liputan6.com, Maiduguri - Serangan bom mematikan kembali terjadi di Nigeria. Kali ini 5 ledakan yang diduga dari serangan bom bunuh diri mengguncang Kota Maiduguri, sehingga menewaskan 54 orang dan mencederai 143 lainnya.

"Ledakan terjadi dalam kurun waktu 4 jam di beberapa lokasi berbeda. Di antaranya, pasar ikan dan terminal bus yang padat," kata Komisioner Kepolisian Clement Adoda, seperti dikutip dari CNN, Minggu (8/3/2015).

Adoda mengungkapkan pula, ledakan kelima dilaporkan dari sebuah bom mobil di pos pemeriksaan militer, 75 kilometer di luar Kota Maiduguri. Ledakan ini melukai 1 tentara serta 2 personel unit paramiliter.

"Banyak mayat bergelimpangan di tanah, banyak yang tewas, dan beberapa terluka parah," tutur seorang penjual ikan.

Dalam hitungan detik setelah ledakan di pasar ikan, ledakan kedua mengguncang di dekat kantor pos setempat. Sementara, ledakan ketiga diledakkan lewat detonator di pasar terbesar di Maiduguri. Ledakan keempat dilaporkan di terminal bus.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas 5 serangan bom tersebut. Namun muncul dugaan rangkaian ledakan bom tersebut sebagai ulah kelompok garis keras Boko Haram.

Apalagi, Maiduguri adalah kota kelahiran Boko Haram. Kelompok militan itu telah terusir dari kota tersebut sejak darurat militer diberlakukan pada Mei 2013.

Boko Haram kemudian menggiatkan serangan bom bunuh diri dan menyerang desa-desa. Terutama, setelah pasukan keamanan Nigeria dan Chad menjauhkan mereka dari sejumlah kota di sepanjang perbatasan Nigeria dan Kamerun.

Kelompok Boko Haram juga menyerang desa-desa di Kamerun dan Nigeria sebagai respons atas bergabungnya negara tetangga tersebut dalam pasukan multinasional untuk menghadapi penyebaran Boko Haram.

Namun, Presiden Chad Idris Deby mengatakan, pasukannya sudah mengetahui keberadaan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau. Ia pun mengancam Abubakar untuk menyerahkan diri atau mati. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.