Sukses

Dengan Riset, JK Imbau Pemuda Jadi Pencipta Bukan Pengecer Ilmu

Jusuf Kalla pun meminta lulusan sarjana dan pascasarjana untuk terus belajar sebab ilmu pengetahuan berkembang begitu cepat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meresmikan Gedung pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sekaligus JK School of Goverment. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan agar mahasiswa tidak memiliki pandangan museum.

"Apa beda universitas dan museum. Museum melihat ke belakang, universitas harus melihat ke depan‎. Kita patut membanggakan sejarah masa lalu, tapi generasi yang baru bangga juga masa depannya‎," kata JK, di Yogyakarta, Sabtu (7/3/2015).

Mantan Ketua Umum Golkar itu mengatakan, peningkatan pendidikan merupakan bagian penting bagi kemajuan Indonesia, melihat negara-negara tetangga merupakan negara maju bukan karena sumber daya alamnya, melainkan seberapa besar ilmu pengetahuan negara tersebut.

"Kalau dengan adat saja kita konstan, dengan ilmu memberi kemajuan. Apalagi ilmu berkembang pesat saat ini. Tanpa fleksibilitas, tanpa riset, kita akan ketinggalan terus. Ilmu berkembangnya berbicara bulanan dan tahunan," tegasnya.

Ketua PMI ini memberi contoh negara kecil seperti Jepang  mampu diperhitungkan negara-negara lain karena ilmu pengetahuannya. Selain itu, ‎JK menegaskan bagi yang sudah lulus pascasarjana, jangan pernah berhenti belajar. Sebab, perkembangan ilmu pengetahuan bergerak dengan cepat dari waktu ke waktu.

Ia menjelaskan perkembangan ponsel saja terjadi tiap 1,5 tahun, yang ditunjukkan dengan semakin kecil ponsel dan diikuti kualitas yang makin baik. Ilmu kedokteran, lanjut JK, berkembang 100 persen tiap 3 tahun. Jadi, bila dokter tak belajar dalam 3 tahun, ilmunya kurang setengah.

"Teknologi berkembang tiap 5 tahun, dulu gedung gini tiangnya banyak sekali. Sekarang teknologi makin baik, bahan makin baik. Itulah makna suatu universitas. Maka, dalam pemerintahan sekarang kita gabung Kementerian Perguruan Tinggi dan Riset. Tanpa riset dia hanya pengecer ilmu bukan pembuat ilmu. Itu yang jadikan kemajuan kita semua. Ilmu didapat dengan tidak mudah. Tanpa upaya keras tak mungkin dapat bagian dari ilmu," papar JK.

JK menambahkan dirinya berterima kasih dipakai namanya dalam JK School of Goverment. Ia menuturkan generasi muda sejak dini harus dipersiapkan jadi pemimpin yang bisa memberi perintah, bukan mengimbau.

"Pemerintah itu yang berikan perintah, mulai presiden, gubernur, tanpa beri perintah, pemerintahan tak jalan. Pemerintah bukan mengimbau, kalau begitu jadi pengimbauan Republik Indonesia," tandas Jusuf Kalla. (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.
    Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla atau JK adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

    Jusuf Kalla

  • Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.
    Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.

    Yogyakarta

Video Terkini