Sukses

Terpidana Mati Shock dan Kisah 'Mesra' Ahok-Lulung Paling Hits

Berikut Top 5 News edisi Jumat 6 Maret 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Kuasa hukum terpidana mati Raheem Agbaja Salami, Utomo Karim mengatakan, kliennya itu dalam keadaan shock. Terutama saat dia meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun, Jawa Timur pada Rabu 4 Maret pagi untuk menuju ke Lapas Pasir Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Apalagi, dengan dipindahkannya dia ke Nusakambangan, berarti pelaksanaan eksekusi mati tinggal menunggu hitungan hari.

"Shock. Siapa pun pasti shock kalau mau menghadapi hukuman mati. Mau jagoan pun kalau mau dihukum mati shock. Itu (keadaan) terakhir pas ketemu di Madiun," beber Utomo.

Nah, berita mengenai kondisi terpidana mati asal Cordova tersebut paling menyedot perhatian para pembaca di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat 6 Maret 2015. 4 Berita lain, termasuk 5 Kisah 'Mesra' Ahok dan Haji Lulung, juga menarik banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Terpidana Mati Asal Cordova Raheem Shock Hadapi Eksekusi Mati

Kuasa hukum terpidana mati Raheem Agbaja Salami, Utomo Karim mengatakan, dirinya gagal menyeberang ke Pulau Nusakambangan untuk bertemu kliennya. Terpidana mati asal Cordova itu menjadi 'penghuni' baru Lapas Besi, Nusakambangan, usai dipindahkan dari Lapas Madiun, Jawa Timur.

"Tadinya saya mau nyeberang. Tapi Kalapasnya sudah pulang karena saya kesorean. Jadi kemungkinan besok," ucap Utomo di Dermaga Wijaya Pura, Tambakreja, Cilacap, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2015).

Utomo mengaku, pihaknya sudah mendapat informasi saat ini Raheem belum ditempatkan di ruang isolasi. Dia belum tahu kenapa kliennya masih berada di sel.

Simak berita selengkapnya di sini

2. 15 Tahun Dibui, Terpidana Mati Zainal Abidin Tak Pernah Dijenguk

Sudah 15 tahun lamanya terpidana mati kasus narkoba Zainal Abidin mendekam di dalam bui. 5 Tahun terakhir dia habiskan di pulau terpencil, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah setelah dipindah dari Palembang, Sumatera Selatan.

Dan selama 15 tahun itu pula tak ada keluarga yang menjenguknya. Tak seperti terpidana mati lainnya. Kesulitan biaya menghalangi orang-orang terkasihnya menemui Zainal.

Keberadaan keluarga Zainal di Palembang juga sulit ditelusuri. Keluarga Zainal pindah sejak kebakaran melahap kawasan tempat tinggal mereka di kawasan Ki Gede Ing Suro pada 2014.

Berita selengkapnya klik di sini

3. Dengar Umpatan saat Mediasi dengan DPRD, Ini Balasan Ahok

Mediasi antara Pemprov dan DPRD DKI Jakarta di kantor Kemendagri pada Kamis 5 Maret 2015 kemarin berakhir ricuh. Di antara kericuhan itu, terdengar umpatan berbau rasis yang diarahkan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Umpatan itu ternyata juga didengar Ahok. Namun dia mengaku tak mengetahui siapa oknumnya. "Aku sekilas dengar ada yang teriak gitu ya," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sebenarnya ingin membalas umpatan tersebut. Tapi keburu diamankan oleh pamdal Kemendagri menuju pintu belakang ruang rapat. Apa kira-kira balasan Ahok?

Selengkapnya klik tautan ini

4. Barter Janggal Bali Nine

Pagi-pagi buta, 2 gembong narkoba ‘Bali Nine’ Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dipindahkan dari Lapas Kerobokan di Bali ke Nusakambangan, Cilacap. Mereka bergabung dengan narapidana mati lainnya, menunggu eksekusi mati.

Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott murka. Dia mengatakan, jutaan warga negeri kanguru kecewa berat dengan pemindahan duo Bali Nine tersebut. Pemimpin Partai Liberal itu mengatakan tak bisa berharap banyak dengan situasi sekarang. Permintaan untuk tidak menghukum mati keduanya, tidak digubris pemerintah Indonesia.

Tak habis akal untuk menyelamatkan 2 warga negaranya yang menyelundupkan 8,2 heroin ke Tanah Air, Australia mengajukan tawaran barter tahanan.

Berita mendalam tersebut selengkapnya ada di sini

5. 5 Kisah 'Mesra' Ahok dan Haji Lulung

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana tak cuma bisa bersitegang. Kedua tokoh itu juga pernah mengecap kisah 'mesra'.

Di samping kalimat-kalimat keras yang pernah dilontarkan keduanya. Ahok dan Lulung juga saling bertutur manis.

Bahkan di tengah ketegangan keduanya, Haji Lulung juga pernah bertemu Ahok dalam satu acara. Keduanya berbincang hangat. Gara-gara peristiwa itu, Haji Lulung sempat disebut 'melempem' oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Salim Alatas.

Mau tahu kisah 'romansa' Ahok dan Haji Lulung selengkapnya?

Berikut lanjutan beritanya di sini

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.