Sukses

8-3-2014: Setahun Hilangnya MH370 dan Berbagai Teori Konspirasi

Hingga kini tak ada satu pun jejak puing atau serpihan pesawat yang bisa memberi 'terang di dalam gelap' misteri MH370.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - "Mana ayahku, aku ingin bertemu?" tanya seorang anak usia empat tahun kepada sang ibu, Danica Weeks soal bapaknya, Paul Weeks yang hilang bersama pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 beserta 238 penumpang lain.

"Setiap kali anakku berteriak menanyakan hal itu, aku harus jawab apa," imbuh Danica Weeks, seperti dimuat Liputan6.com dari SBS, Sabtu (8/2/2015). "Aku cuma bisa bilang maaf anakku, aku tak bisa membawa ayahmu ke sini."

 


Danica Weeks, istri penumpang MH370 bernama Paul Weeks (The West Australian)

Hari ini, tepat setahun yang lalu, burung besi jenis Boeing 737-200ER yang dioperasikan maskapai pelat merah itu hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat. Pukul 01.21 kapal terbang dinyatakan menghilang.

Hingga kini tak ada satu pun jejak puing atau serpihan pesawat yang bisa memberi 'terang di dalam gelap' misteri itu.

Sama seperti Danica Weeks dan anaknya, sejumlah keluarga dan kerabat dari penumpang, pilot dan kru MH370 juga masih menanti kepastian, di samping terus memanjatkan doa kepada Sang Maha Kuasa pada 1 tahun hilangnya kapal terbang.

Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott mengisyaratkan kemungkinan pihaknya akan mengurangi intensitas pencarian pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut. Tapi ia berjanji akan memecahkan misteri hilangnya kapal terbang nahas tersebut.

"Saya berharap pencarian yang sedang berlangsung hingga saat ini membuahkan hasil," ujar Abbott di Gedung Parlemen Canberra, seperti dimuat BBC, 5 Maret 2015. "Saya tidak bisa menjanjikan intensitas pencarian akan terus dilakukan seperti sebelumnya. Tapi kita akan lakukan terbaik untuk memecahkan misteri dan memberikan jawaban."

Dia menambahkan area laut yang menjadi lokasi pencarian MH370 merupakan samudera yang cukup 'berbahaya'. Tapi ia berjanji kepada keluarga yang telah lama menanti, pihaknya berusaha menemukan pesawat itu.


Grafis area lokasi jatuhnya MH370 (News.com.au)

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, atas bantuan para ahli, pihaknya optimistis bisa menemukan pesawat MH370 di area 60 ribu km persegi pesisir barat Australia pada Mei 2015 mendatang. Keyakinan itu berdasarkan data satelit dari perusahaan telekomunikasi Inmarsat dan pemandu lalu lintas udara terkait bahwa pesawat berada di kawasan yang terletak Samudera Hindia bagian selatan tersebut.

"Kami yakin. Kami berharap pencarian bisa selesai pada Mei, kami menemukan pesawat itu. Kami bisa temukan pesawat itu," ujar Liow Tiong Lai dalam wawancara dengan CNN baru-baru ini. Kata dia, sejauh ini, tim pencari telah menjelajah di area 26 ribu km atau 43 persen dari area target pencarian.

Sejak pesawat menghilang, ada sejumlah teori konspirasi yang berseliweran terkait dugaan pesawat nahas tersebut. Berikut selengkapnya, seperti dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Pesawat Hantu?

Satu per satu petunjuk terkuak terkait hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Hasil analisis baru menunjukkan bahwa pesawat terbang lurus atau mendatar. Dari temuan itu dapat dipastikan bahwa pesawat terbang secara autopilot. Dan kondisi autopilot biasanya terjadi ketika seluruh orang yang ada di pesawat sudah tak bernyawa.

Kondisi ini kerap disebut 'pesawat hantu', istilah yang merujuk pada kendaraan udara di mana semua orang di dalamnya hilang kesadaran atau meninggal dunia karena hipoksia atau kekurangan oksigen, ledakan, asap atau uap. Hasil analisa itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss. "Sangat, sangat mungkin bahwa pesawat itu dengan sistem autopilot, ketika terbang ke Samudera Hindia selatan," ujarnya, seperti dimuat CNN.

Lantas pertanyaan muncul siapa yang mengubah sistem penerbangan pada pesawat tersebut menjadi autopilot? Para penyelidik meyakini bahwa ada seseorang di kokpit yang menyalakan sistem autopilot. "Sudah jadi pengetahuan umum bahwa operasi autopilot adalah hasil dari tindakan manusia. Yang membuat sistem itu bekerja," ujar Pimpinan Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan.

Pengungkapan bahwa sistem autopilot diaktifkan itu pun menuai kecurigaan. Bisa jadi hilangnya MH370 karena faktor kesengajaan atau pun bagian dari rencana, entah oleh kapten, kopilot, awak, atau pihak lain. Lebih jauh, dengan dugaan bahwa MH370 terbang secara autopilot, maka kemungkinan yang paling besar Boeing 777-200ER itu jatuh di laut setelah terbang lurus mendatar selama sekian jam.

Insiden pesawat hantu pernah terjadi secara nyata pada 1999 silam. Sebuah jet Lear carteran yang membawa pegolf profesional Payne Stewart dan empat orang lainnya jatuh di sebuah lapangan di Negara Bagian South Dakota, Amerika Serikat, setelah terbang sendiri selama empat jam.

Ketika itu, semua manusia yang ada di dalam burung besi tersebut telah kehilangan nyawa, akibat tekanan kabin hilang. Jendela burung besi itu kabur tertutup uap. Bahkan jet tempur yang membayangi pesawat hantu itu tak kuasa menghentikannya. Setelah kehabisan bahan bakar ia lalu jatuh .

"Bisa jadi pada beberapa menit pertama dalam kondisi darurat, pilot mengubah arah untuk mencari bandara darurat," demikian hasil analisa ahli penerbangan, Clive Irving terkait penerbangan MH370.

Sejauh ini, aparat belum bisa memperkirakan apalagi menentukan di mana persisnya autopilot dihidupkan. Meski demikian, mereka yakin Boeing 777-200ER itu dioperasikan secara autopilot dari busur pertama -- sesaat setelah MH370 berbelok ke selatan melewati ujung Pulau Sumatera -- hingga busur ketujuh di selatan Hindia Belanda.



Tim ahli internasional yang ditunjuk Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) pun kemudian mengeluarkan hipotesis baru terkait dugaan pesawat hantu MH370. Pertama, bahwa sistem autopilot dinyalakan oleh seseorang.

"Berdasarkan pengamatan, kru yang tak responsif terkait terjadinya hipoksia diduga menjadi gambaran yang paling sesuai berdasarkan bukti yang ada terkait saat-saat terakhir MH370 saat ia menuju ke arah selatan," demikian berdasarkan laporan ATSB yang dikutip dari New Zealand Herald.

"Sangat, sangat mungkin MH370 dalam kondisi autopilot sebelum tenggelam ke laut. Biasanya jika autopilot beroperasi ... itu karena ia telah diaktifkan," kata Kepala ATSB Martin Dolan.

Berdasarkan skenario hipoksia, pesawat mungkin terbang selama 7 jam, 38 menit sebelum bahan bakar habis. Awalnya satu mesin yang mati, lantas beberapa menit kemudian giliran mesin kedua yang tak bisa berfungsi. Sistem listrik pesawat kemudian padam hingga membuat MH370 bergerak spiral sebelum membentur permukaan samudera.

Dari rute awal Kuala Lumpur-Beijing dan berakhir di Samudera Hindia bagian selatan, para penyelidik yakin, seseorang di kokpit merencanakan setidaknya 4 jalur penerbangan. Tiga di antaranya menuju Australia.

Rute penerbangan yang berakhir di Port Hedland, Adelaide dan Perth bisa saja diprogram ke dalam Sistem Manajemen Penerbangan (FMS) dari penerbangan Malaysia Airlines yang hilang pada 8 Maret 2014 setelah lepas landas dari Kuala Lumpur itu. Yang keempat, bisa jadi MH370 mengarah ke Cocos Island yang berjarak 2.750 km barat laut Perth

Selanjutnya: 2. Pilot Tersangka?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

2. Pilot Tersangka?

 2. Pilot Tersangka?

Dari dugaan-dugaan yang mengarah bahwa MH370 diterbangkan secara autopilot, kecurigaan disebut-sebut mengarah pada sang kapten pilot, Zaharie Ahmad Shah. Ia dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka. Berdasarkan laporan The Sunday Times yang dimuat sejumlah media seperti The Malaysian Insider dan Sydney Morning Herald, Minggu 22 Juni 2014, pilot berusia 53 tahun itu disebutkan sebagai dalang utama hilangnya pesawat.

Dijelaskan bahwa tragedi MH370 terjadi bukan masalah teknis pada pesawat atau aksi terorisme, melainkan karena 'aksi intervensi' yang dilakukan Zaharie. Hal itu berdasarkan penyelidikan atas biografi, informasi, dan catatan kriminal dari 170 orang yang berada di pesawat, termasuk Zaharie dan pilot Fariq Abdul Hamid.

Selain itu, Zaharie juga dicurigai atas kecenderungan aktivitasnya di media sosial yang mengisyaratkan tak berhasrat untuk menatap masa depan. Berbeda dengan pilot dan kru lain yang ditemukan indikasi adanya mimpi dan target pada masa depan.

Kepolisian Malaysia telah menyita alat simulator penerbangan dari rumah Zaharie. Data di dalam simulator itu awalnya tak ada karena diduga sudah dihapus. Tim penyidik kemudian berhasil mengembalikan kembali data tersebut. Dari data itu diketahui bahwa simulator milik Zaharie berisi cara berlatih menerbangkan pesawat ke Samudera Hindia bagian selatan dan mendarat di sebuah pulau dengan landasan pacu yang pendek.

Seorang rekan kerja yang juga pilot mengungkapkan Zaharie kerap menghabiskan waktu liburannya untuk memainkan simulator penerbangan di rumahnya. Menurut teman yang tak disebutkan namanya itu, Zaharie merupakan seorang yang ahli dalam merancang perangkat penerbangan.

"Semua orang bisa bertanya apa pun kepadanya soal teknologi penerbangan, dan dia pasti bisa menjawabnya," ujar teman tersebut.


Fariq Abdul Hamid (kopilot MH370 - kiri) dan Zaharie (Pilot MH370)

Indikasi lain yang mengarahkan bahwa Zaharie sebagai orang yang kemungkinan bertanggung jawab atas hilangnya MH370 adalah bahwa ayah 3 anak itu tengah depresi lantaran masalah keluarga. Zaharie dikabarkan telah bercerai dengan istrinya.

Namun putra bungsu sang pilot, Ahmad Seth mengecam keras berbagai spekulasi negatif yang mengarah pada ayahnya. Menurut dia, sang ayah adalah seorang yang baik hati.

"Aku membaca semuanya yang ada di dunia maya. Namun aku abaikan semua spekulasi itu. Aku lebih tahu siapa ayahku," kata Ahmad seperti dikutip dari News.com.au. "Kami mungkin tak dekat karena dia selalu terbang. Tapi aku lebih mengenalnya."

Kabar sang kapten jadi tersangka itu pada akhirnya dibantah mentah-mentah oleh Pelaksana tugas (Plt) Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein. Dia menyebut kabar dari media asing tersebut tidak bertanggung jawab. Sebab tak ada bukti yang jelas.

"Kalau memang ada bukti, silakan lapor ke kami, kami bakal menginvestigasi," tegas Hishammuddin, seperti dimuat Bernama.

Hishammuddin  yang juga menjabat Menteri Pertahanan Malaysia itu menjelaskan, dalam menangani kasus hilangnya MH370, Malaysia selalu konsisten dan berpegang teguh pada petunjuk dan bukti yang kredibel. Juga sesuai dengan saran para ahli.

"Jadi kita tak perlu percaya teori konspirasi yang tidak jelas. Kami selalu terbuka dan tidak pernah menutup-nutupi," ujar Hishammuddin.

3 dari 8 halaman

Ulah Rusia?

3. Ulah Rusia?

Teori lain, yang kontroversial, muncul dari jurnalis sains yang meriset hilangnya MH370, Jeff Wise. Ia menjelaskan konsepnya dalam buku online 'The Plane 'That Wasn't  There' yang dirilis Februari 2015, juga menuangkannya dalam feature yang terdiri atas 4.000 kata di New York magazine.

MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China. Para penyelidik yakin, pesawat itu terbang ke utara atau selatan di sepanjang 'arc' (busur), yang ditentukan berdasarkan ping elektronik yang ditangkap satelit. Insiden itu bukan kecelakaan biasa. Sebab, pesawat diduga sengaja dibelokkan keluar dari rute yang telah ditentukan.

Salah satu aspek dalam data, yang disebut "burst frequency offset" (BFO), yang mengukur perubahan panjang gelombang sinyal, menjadi dasar para ahli menyimpulkan bahwa MH370 mengudara di sepanjang busur selatan. Pesawat milik maskapai pelat merah negeri jiran itu dinyatakan berakhir di Samudera Hindia sebelah selatan, dekat Perth, Australia. Akan tetapi, pencarian besar-besaran, menggunakan dana 89,9 juta dolar Australia tersebut belum membuahkan hasil.

Soal temuan ahli, Wise berpendapat, data-data tersebut bisa jadi diotak-atik oleh pembajak. Menurut dia, electronics bay yang ada dalam Boeing 777 bisa diakses melalui lubang palka di depan kabin kelas utama. Meski data dari perangkat itu mungkin tak bisa diotak atik dalam kondisi apapun, bisa jadi, pembajak memainkan model peralatan satelit yang ada di MH370.

"Sekali aku menyingkirkan data BFO yang bermasalah, kebetulan yang tak bisa dijelaskan dan ketidakcocokan data juga tersingkir," tulis Wise di New York magazine, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald."Jawaban atas misteri itu secara terduga sangat sederhana. Pesawat itu pastilah terbang ke utara."

Salah satu hal yang mencurigakan adalah sistem komunikasi satelit MH370 sempat dimatikan, lalu kembali online 3 menit kemudian. Hal itu diduga dilakukan dengan sengaja oleh pembajak. "Mereka mematikan komunikasi satelit dengan tujuan memberikan jejak palsu yang justru menjauhkan dari rute pesawat yang sebenarnya," kata dia seperti dikutip dari News.com.au.



Wise juga mengklaim, MH370 mendarat di sebuah lapangan terbang bernama Yubileyniy, bagian dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Baikonur selama ini disewa oleh Rusia dan menjadi bandar antariksa yang sibuk. Sebaliknya, menurut Wise, Yubileyniy tak lagi digunakan selama beberapa dekade dan sudah 'dibongkar' beberapa bulan sebelum Maret 2014.

Ia juga berusaha menginvestigasi warga negara Rusia dan 2 WN Ukraina yang ada di dalam MH370. Namun, "Tak ada bukti bahwa mereka membajak pesawat." Rusia, menurut dia, memiliki satelit dan kemampuan teknologi untuk melakukannya.  Lantas apa alasannya? Menurut Wise, Putin mungkin ingin menggunakan Mh370 untuk menyakiti hati pihak Barat dan Sekutunya. Apalagi, AS telah memberlakukan sanksi atas Rusia beberapa hari sebelum pesawat itu lenyap.

"Mungkin ia mengejar rahasia penting yang dipegang salah satu penumpang. Atau ada hal yang krusial yang strategis yang dipegang salah satu orang di dalam MH370. Atau, ia berencana membuat pesawat itu muncul tiba-tiba suatu saat nanti dan mengisinya dengan bahan peledak," kata Wise, berspekulasi. "Sulit untuk menentukan motif yang mungkin di balik aksi yang nampaknya tak mendatangkan keuntungan itu," kata dia.

Namun, Wise mengakui, teorinya yang kompleks memiliki kelemahan dari sisi rasionalitas. Ia juga tak bisa menjelaskan apa yang terjadi setelah pesawat 'mendarat'. Wise juga tak bisa meyakinkan sesama anggota Independent Group -- serangkaian ahli teknik dan ilmuwan yang bekerja bersama di dunia maya untuk memecahkan teori MH370. Apapun, Wise tak yakin, MH370 berada di kedalaman Samudera Hindia.

Meski belum ada bantahan langsung dari pihak Putin, sejumlah media Rusia menentang apa yang dikatakan Wise. "Propaganda Anti-Rusia terkait Malaysia Airlines MH17 saja benar-benar buruk. Kini, analis penerbangan menuding Rusia atas hilangnya MH370, dan itu ditelan mentah-mentah media Barat," kata Nebojsa Malic seperti dimuat Russia Today.

"Tak hanya bahwa Baikonur bukanlah area rahasia seperti Area 51, semua pesawat luar angkasa menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengudara dari sana," kata analis kebijakan luar negeri Antiwar.com dan Strategic Culture Foundation itu.

Selanjutnya: 4. Dibajak Milisi Afghanistan?

4 dari 8 halaman

4. Dibajak Milisi Afghanistan?

 4. Dibajak Milisi Afghanistan?

Teori konspirasi lain menyebut, pesawat jenis Boeing 777-200 itu dibajak dan diterbangkan ke sebuah desa kecil di Afghanistan.

"Pilot sama sekali tak bersalah, MH370 dibajak teroris tak dikenal. Yang kami tahu, teroris yang memberi instruksi pada pilot adalah 'Hitch'. Pesawat itu kini berada di Afghanistan, tak jauh dari Kandahar dekat perbatasan dengana Pakistan," kata seorang sumber militer kepada harian Rusia, Moskovsky Komsomolets.

Versi serupa menyebut, pesawat bisa saja diterbangkan ke area Afghanistan dan Pakistan yang tidak berada dalam kontrol pemerintah. Area luas di selatan Afghanistan diduduki oleh Taliban. Sementara, sejumlah area di barat laut Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, dikendalikan Taliban Pakistan.

Namun, pihak maskapai membantah teori itu. "Dalam kaitan dengan Pakistan dan Afghanistan, kita tidak bisa mengeksplorasi teori-teori tanpa izin. Kami berharap bisa mendapatkannya segera..." demikian ujar salah satu juru bicara Malaysia Airlines seperti dimuat New Zealand Herald, Senin 17 Maret 2014.

Dugaan lain, para pilot juga mungkin dipaksa oleh teroris di pesawat untuk memutuskan komunikasi dan mengubah arah, sebelum menabrakkannya ke suatu tempat . Atau, siapa pun yang mengendalikan pesawat bisa saja seorang ahli dalam pesawat dan menerbangkannya sendiri.

Pihak berwenang tidak mengesampingkan terorisme sebagai penyebab, meski belum ada satu pihak pun yang mengklaim bertanggung jawab atau menjadikan penumpang dan awak sebagai sandera.



Tapi ada juga teroris yang diam. Misalnya, ketika Pan Am Penerbangan 103 meledak oleh bom atas Lockerbie, Skotlandia. Para penyidik membutuhkan waktu 3 tahun sebelum mengeluarkan perintah penangkapan terhadap 2 orang Libya. Bahkan, butuh waktu lama sampai tahun 2003, hingga pemimpin Libya Moammar Khadafi mengakui peran negaranya dalam pemboman itu.

Pesawat mungkin didaratkan ke area terpencil yang bisa didarati Boeing 777 yang berukuran besar. Namun, mendaratkan pesawat dengan ukuran tersebut tanpa landasan yang berfungsi akan sangat sulit -- khususnya jika burung besi itu akan diterbangkan lagi.

"Bukan perkara gampang mencuri sebuah Boeing 777 dengan cap Malaysia," kata McGuirk. "Butuh landasan sepanjang 10.000 kaki. Jadi di mana bisa menyembunyikannya?

Jika pesawat terbang ke utara, yang membuka kesempatan untuk pendaratan, ia akan terbang di atas wilayah padat penduduk, membuatnya gampang dideteksi.Terdengar mengada-ada, tapi masuk akal untuk menghindari deteksi adalah dengan memakai kedok atau 'bayang-bayang' pesawat lain -- terbang sedekat mungkin sehingga dua pesawat terlihat seperti satu objek.

"Itu akan jadi manuver yang sangat sulit," kata David Cenciotti. "Jangan lupa seluruh manuver, jika benar dilakukan, apalagi pada malam hari -- tanpa bantuan dari radar darat. Memperkirakan kecepatan timbal balik, jarak, ketinggian hanya didasarkan pada lampu navigasi."

Selanjutnya: 5. Plot 9/11?

5 dari 8 halaman

5. Plot 9/11?

 

5. Plot 9/11?

Teori lain menduga keterlibatan Israel dalam tragedi itu. Pencetus teori itu mengatakan, agen Israel berencana menabrakkan pesawat ke sebuah gedung, mirip plot 9/11, dan balik menuding Iran.

Hipotesa itu mendasarkan pada adanya 2 warga Iran yang ikut terbang dengan MH370 menggunakan paspor palsu. Klaim yang lebih mencengangkan adalah, pesawat yang identik dengan Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines itu disimpan dalam sebuah hanggar di Tel Aviv sejak November 2013.

Sementara, anggota Kongres Amerika Serikat bidang keamanan Michael T McCaul menduga, ada 2 skenario yang kemungkinan terjadi soal raibnya pesawat MH370. Pertama, pesawat mungkin kehabisan bakar dan jatuh di laut. "Kedua, pesawat mendarat di sebuah negara seperti Indonesia. Dan digunakan sebagai `rudal` seperti yang dilakukan pembajak insiden 9/11," ujar McCaul dalam wawancara pada acara "Fox News Sunday", seperti dimuat Washington Times.

Namun, ada banyak hal aneh dalam teori-teori itu.



Pertama, "Bukan perkara gampang mencuri sebuah Boeing 777 dengan cap Malaysia," kata Gregory "Sid" McGuirk, dosen lalu lintas udara dari Embry-Riddle Aeronautical University. "Butuh landasan sepanjang 10.000 kaki. Jadi di mana bisa menyembunyikannya?"

Selain 9/11, ada preseden bahwa pesawat dicuri untuk digunakan dalam serangan nanti. Pada 1959, anggota Angkatan Udara Brasil membajak pesawat baling-baling dengan 44 orang di dalamnya, dan mendaratkannya di selatan Negeri Samba. Mereka merencanakan untuk menggunakannya untuk mengebom Rio de Janeiro, namun rencana itu gagal dan semua sandera selamat.

Pada 1994, pegawai Federal Express, Auburn Calloway berencana membajak pesawat  kargo FedEx untuk digunakan dalam serangan bunuh diri dengan sasaran kantor pusat perusahaan.

Pesawat lain, Boeing 727-223 yang melaju di landasan pacu Angola pada 2003. Mekanik Ben Charles Padilla dan salah satu pegawai, John Mikel Mutantu, berada dalam pesawat, namun tak diketahui apakah mereka menerbangkannya. Dugaan lainnya, seseorang membunuh atau menjadikan mereka sandera. Pesawat tersebut tak pernah ditemukan. FBI menutup kasus tersebut pada 2005.

Selanjutnya: 6. Diculik Alien?

6 dari 8 halaman

6. Diculik Alien?

 6. Diculik Alien?

Ini teori yang paling tak masuk akal soal misteri hilangnya MH370. Marak beredar di dunia maya adalah dugaan keterlibatan makhluk angkasa luar dalam kecelakaan pesawat negeri jiwa tersebut.

Lima persen responden warga AS yang disurvei Reason.com yakin bahwa MH370 dibajak alien.

Hasil survei yang digelar CNN dan ORC International menunjukkan, 9 persen responden yakin, pesawat alien atau makhluk dari dimensi lain diduga terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Padahal, hingga hari ini belum ada bukti sahih tentang adanya alien atau makhluk ekstrateresterial yang bertamu ke Bumi. Justru manusia yang mencari keberadaan mereka, dan belum ketemu.



7. MH370 dan MH17 adalah Pesawat yang Sama?

Spekulasi lain menyebut, pesawat MH17 yang celaka di langit Ukraina timur pada 17 Juli 2014 nyatanya adalah MH370.

Menurut mereka yang berteori, MH370 dibajak dan dipaksa mendarat dengan selamat di sebuah lokasi rahasia. Beberapa meyakini, lokasi pendaratan ada di Pulau Diego Garcia, yang ada di dekat wilayah yang diperkirakan sebagai lokasi jatuhnya kapal terbang itu.

Lalu, kata mereka, pesawat tersebut sengaja dicelakakan dekat Donetsk, Ukraina, oleh agen AS dalam sebuah operasi yang bertujuan mendiskreditkan Rusia. Namun, tak ada bukti yang mendukung kebenaran teori tersebut.

Bahkan hingga berita ini diturunkan, belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas tragedi yang menimpa MH17. Pihak Rusia dan Barat masih saling tuding.

Selanjutnya: 8. China dan Edward Snowden?

7 dari 8 halaman

8. China dan Edward Snowden?


8. China dan Edward Snowden?

Pengguna Reddit,  Dark_Spectre mengajukan teori yang mengaitkan hilangnya MH370 dengan pengungkapan rahasia pengawasan Amerika Serikat yang dilakukan Edward Snowden.

Teori itu didasarkan fakta bahwa, penerbangan MH370 mengangkut 20 karyawan Freescale Semiconductor -- perusahaan yang mungkin bekerja sama dengan Badan Keamanan AS (NSA) untuk mengembangkan teknologi pengawasan.

'Detektif' Reddit itu menyebut, MH370 diduga hilang sebagai akibat upaya China untuk menangkap sekelompok kontraktor swasta yang membantu NSA untuk melakukan operasi mata-mata terhadap Beijing.

Teori serupa tapi tak sama juga diungkap kelompok hacker Internasional, Anonymous. "Hacktivis" yang dibentuk pada 2003 itu mengeluarkan video yang mengaitkan triliuner berkewarganegaraan Inggris, Jacob Rothschild, dengan hilangnya MH370.

"Dengan hilangnya Malaysia Airlines MH370, triliuner Jacob Rothschild menjadi pemegang paten semikonduktor penting. Kebetulan? Kupikir tidak!" kata Anonymous dalam videonya.


Edward Snowden

9. Trik Mendapat Asuransi Jiwa?

Pada Maret 2014 lalu, Kepolisian Malaysia tidak mengenyampingkan kemungkinan keterkaitan insiden dengan niat untuk mendapatkan asuransi jiwa.

"Mungkin seseorang dalam penerbangan telah membeli asuransi dalam jumlah besar, ia ingin keluarganya mendapatkan keuntungan dari itu. Atau seseorang di sana mungkin berutang dalam jumlah besar. Kami memperhatikan segala kemungkinan," kata pejabat Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar.

Aparat negeri jiran mengatakan mereka akan mempertimbangkan semua motif dan akan menyelidiki perilaku yang dianggap tak wajar dari semua penumpang dan awak pesawat.

"Kami menyelidiki rekaman video yang diambil di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)," kata dia. "Kami mempelajari pola perilaku semua penumpang."

Penyelusuran Liputan6.com, dugaan skema asuransi jiwa pernah mengemuka dalam kasus kecelakaan SilkAir MI185 yang jatuh ke Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada 19 Desember 1997.

Kapten penerbang Tsu Way Ming diduga membeli asuransi jiwa tak lama sebelum penerbangan terakhirnya (Baca juga: `Bunuh Diri` Pilot SilkAir MI185 di Sungai Musi Palembang 1997)

Namun, dugaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh keluarga pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah. "Jika Anda tanya apakah dia punya asuransi jiwa, jawabannya adalah tidak," kata sang ipar,  Asuad Khan seperti dimuat ABC. "Silakan dicek."

Selanjutnya: 10. Konspirasi CIA?

8 dari 8 halaman

10. Konspirasi CIA?

10. Konspirasi CIA?

Pada 7 April 2014 lalu, Utusan Malaysia mengabarkan dugaan peran CIA terkait hilangnya MH370. Dalam artikelnya, media ini menyebut, sudah saatnya kita 'berpikir di luar kotak' terkait insiden tersebut. Bisa jadi ini adalah plot atau taktik untuk menodai hubungan baik antara Malaysia dan China.

Mengupas kembali spekulasi yang tersebar luas bahwa CIA terlibat dalam serangan 9/11 pada tahun 2001, tulis Utusan Malaysia, tidak semua klaim tersebut harus dianggap sebagai omong kosong atau teori konspirasi.

"Jika CIA bisa mengatur serangan ke World Trade Center di New York pada 11 September 2001, tidaklah mustahil untuk menghubungkan MH370 dengan badan intelijen itu," tulis asisten redaktur Utusan Malaysia Ku Seman Ku Hussein.

Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein membantah dugaan keterlibatan Central Intelligence Agency (CIA) AS terkait hilangnya MH370 yang dimuat sejumlah media.

"Pada akhirnya, jika media melaporkan hal yang salah, mereka akan kehilangan kredibilitas," kata Hishammuddin, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, seperti dimuat MSN News.

Selain tak didukung bukti sahih, Pak Menteri menyebut, dasar penolakannya adalah adanya peran AS dalam pameran Defence Services Asia yang akan dibuka besok di Putra World Trade Centre di Kuala Lumpur. "Jika memang ada (keterlibatan CIA), saya pikir AS tak akan berpartisipasi," kata dia.



11. Pilot Bunuh Diri?

Transponder MH370 dan sistem pelaporan dan komunikasi (ACARS) dimatikan sesaat setelah pesawat lepas landas pukul 00.41 waktu Malaysia. Ada jeda 14 menit antara transmisi terakhir ACARS dan sinyal akhir dari transponder. Fakta itu mengindikasikan, sistem tak rusak atau hancur dalam kondisi darurat yang mendadak.

Tak hanya itu, suara -- yang diduga kopilot Fariq Abdul Hamid -- bicara pada pengawas udara Malaysia setelah ACARS dimatikan, dan hanya sesaat setelah transponder mati. Pesan itu disampaikan dengan tenang: "All right, good night"..."Baiklah, selamat malam".

Pesawat tersebut kemudian berbalik dari rute semula Kuala Lumpur -Beijing. Satelit militer mendeteksi ia bergerak ke barat Semenanjung Malaysia pada pukul 02.15 waktu setempat.

"Berdasarkan detil yang terungkap sejauh ini, diduga ini adalah eksekusi dari operasi yang sangat terencana," kata  David Cenciotti, mantan pilot tempur Italia sekaligus jurnalis, yang menjadi blogger di TheAviationist.com.

Butuh kemampuan untuk melakukan manuver tersebut. Kini para penyelidik sedang menginvestigasi sang pilot, Kapten Zaharie Ahmad Shah (53) dan kopilot  Fariq Ab Hamid (27).

Secara teoritis, salah satu dari mereka bisa saja melakukan aksi bunuh diri dengan pesawat. Ini adalah kejadian langka, namun pernah terjadi. Misalnya, para detektif

Amerika Serikat menyimpulkan bagwa kecelakaan tahun 1999 dekat Nantucket, yang menewaskan 217 orang di dalam pesawat EgyptAir Penerbangan 990, adalah akibat dari apa yang dilakukan kopilot yang sengaja menerbangkan pesawat ke laut --meski pihak Mesir membantah dugaan itu.

Serupa, Silk Air Penerbangan 185 yang celaka di Sumatra pada 1997, diduga adalah upaya bunuh diri pilot. Sebab, tak ada kesalahan teknis mengapa pesawat bisa jatuh secara vertikal -- demikian ujar Badan Keamanan Transportasi AS atau U.S. National Transportation Safety Board.

Hal serupa bisa saja terjadi pada MH370. Namun, ada yang aneh. Pilot lain yang melalukan bunuh diri mengarahkan hidung pesawat ke bawah dan berakhir dengan cepat.  Sementara pesawat Malaysia Airlines itu terbang beberapa jam sejak hilang kontak.

"Mengapa seseorang membawa 200 orang dalam sebuah aksi bunuh diri? Setiap orang yang logis ingin tahu kenapa," kata Gregory "Sid" McGuirk, dosen lalu lintas udara dari Embry-Riddle Aeronautical University.

Namun demikian, meski sejumlah teori konspirasi, spekulasi, dan dugaan tersebut, sekali ditegaskan bahwa belum ada bukti sahih yang mendukung dugaan-dugaan tersebut. (Riz/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini