Sukses

Jarak Pandang 500-1.000 Meter, Ribuan Masker Disebar di Bengkalis

Indeks Standar Pengukur Udara menunjukkan angka 370. Artinya, kualitas udara di Bengkalis, Riau, dinyatakan tidak sehat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi udara di Kabupaten Bengkalis, Riau, dinyatakan sangat tidak sehat bagi kesehatan seiring semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Negeri Junjungan tersebut. Sejauh ini sudah ada ratusan lahan gambut yang ludes terbakar di Kecamatan Bukitbatu dan Siak Kecil.

"Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) hari ini menunjukkan angka 370. Artinya, kualitas udara di Bengkalis dinyatakan tidak sehat," ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis Arman AA, Rabu (4/3/2015).

BLH mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Dan sebagai langkah antisivasi sudah ada sekitar 8.000 masker disebar ke Kecamatan Bengkalis, Bukitbatu dan Siak Kecil.

Selain BLH, Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Bengkalis juga membagikan masker sebanyak 5.000 buah yang juga disebar di 3 kecamatan tersebut.

Kepala Bidang BPBD-Damkar Bengkalis, Suiswantoro mengatakan, jarak pandang saat ini sekitar 500-1.000 meter, sehingga pihaknya berinisiatif untuk membagikan masker.

Ditambahkan Suis, saat ini ada 3 kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang terbakar. Yakni di Kecamatan Bengkalis, Bukitbatu dan Siak Kecil.

Kabut Asap Menebal, Jarak Pandang Berkurang

"Kabut asap sudah mulai sejak kemarin dan hari ini cukup tebal. Jarak pandang sekitar 500-1.000 meter. Tebalnya kabut asap hari ini, juga dipicu arah angin yang mengarah ke tempat kita," ujar Suis.

Petugas Dinas Kesehatan juga menyebar 2.000 masker kepada masyarakat pengguna jalan. Pembagian dipusatkan di Jalan Jenderal Sudirman.

"Ada 2.000 masker yang kita bagikan. Kita bagikan kepada pengguna jalan, setelah itu ke sekolah- sekolah," ujar salah satu petugas Dinas Kesehatan Bengkalis, Rina Komala di sela-sela membagikan masker kepada masyarakat.

Kabid Pengendalian Masalah Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Irawadi ketika dihubungi juga membenarkan kondisi udara di Bengkalis sudah tidak sehat.

"Akibat kabut asap, sudah ada masyarakat kita yang terdata mengalami ISPA," ungkap dia.

Sementara itu, meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis karena tim pemadam di lapangan sulit menemukan sumber air. Lokasi yang sangat sulit dijangkau juga menjadi kendala utama.

Camat Siak Kecil Alfimukhdor saat dikonfirmasi mengatakan, kebakaran hutan atau lahan terjadi di 3 desa, yakni Tanjung Belit, Tanjung Damai, dan Sumber Jaya.

"Karhutla ini sudah terjadi dalam sepekan. Selain kekurangan personel, kesulitan tim di lapangan yakni sulitnya sumber air, ditambah lokasi yang jauh untuk dijangkau," urai dia.

Ia mengharapkan pihak perusahaan yang ada agar bisa membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut, sehingga tidak lebih meluas lagi. "Pemadaman api agar bisa terjangkau harus menggunakan helikopter," ucap Alfimukhdor.

Pantauan Satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ada sekitar 36 titik api yang tersebar di Kabupaten Bengkalis. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini