Sukses

Sosok Sniper Terbaik Dunia Tatang Koswara di Mata Keluarga

Sejak tiga bulan yang lalu Tatang Koswara kerap kali berpesan kepada anaknya untuk menjaga ibunya.

Liputan6.com, Bandung - Tatang Koswara (68), salah satu sniper terbaik dunia asal Indonesia meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya sejak 14 tahun yang lalu. Dia mengembuskan nafas terkahir usai menjalani syuting program 'Hitam Putih' di salah satu stasiun televisi swasta.

Di mata keluarga, Tatang dikenal sebagai pria tegas namun penyayang dan peduli kepada sesama. Selain itu Tatang memiliki jiwa nasionalisme yang sangat tinggi.

"Bapak itu baik, tapi tegas dan disiplin dan nasionalismenya tinggi. Jiwa militernya tersebut diterapkan di rumah kepada anak-anaknya," kata putra ketiga Tatang, Tubagus Apdi Yudha, di rumah duka Jalan Sayuran Kavling Lumba-lumba, Dayeuh Kolot, Bandung, Rabu (4/3/2015).

Meski berat melepas kepergian ayahanda, Yudha mengaku bangga dengan apa yang dilakukan oleh sang ayah demi bangsa dan negara.

"Saya bangga sama bapak, penghargaannya banyak. Bapak pun menceritakan dan menggambarkan teknik menembak yang baik dan benar. Saya tambah bangga kepada bapak," ucap dia.

Yudha mengaku tidak memiliki firasat sebelum Tatang menghembuskan nafas terakhirnya, namun sejak tiga bulan yang lalu Tatang kerap kali berpesan kepada dirinya untuk menjaga ibunya.

"Sejak tiga bulan lalu, bapak suka bilang jaga omah ya Da (Yuda), kamu sebagai anak lelaki satu-satunya. Itu beberapa kali dikatakan," tandas Tubagus.

Jenazah Tatang Koswara telah dimakamkan di TPU Sayuran di Jalan Sayuran, Kelurahan Cangkuang, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Rabu pagi menjelang siang tadi.

Prosesi pemakaman dilakukan secara militer dengan dipimpin inspektur upacara Kapten Dadiya Skogar 42 TNI AD. Secara simbolis letupan senjata mengiringi saat jenazah yang dipayungi bendera merah putih masuk ke liang lahat.

Tatang lahir di Medan, 16 Desember 1946. Dia meninggalkan seorang istri bernama Tati Hayati dan empat orang anak. Ia pernah mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri, di antaranya penghargaan Bintang Seroja karena beberapa kali melaksanakan misi militer di Timor Timur pada 1977-1978. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.