Sukses

Wakil Ketua DPRD DKI Haji Lulung Laporkan 3 Media Online

Lulung menjelaskan ketiga media online tersebut mempublikasikan berita yang berisi ketakutan Lulung dan Taufik saat Ahok melapor ke KPK.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana dan M. Taufik mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian untuk melaporkan tiga media online, yakni wartakota.tribunnews.com, tribunnews.com, dan islamtoleran.com atas dugaan pencemaran nama baik.

Lulung menjelaskan ketiga media online tersebut mempublikasikan berita yang berisi ketakutan Lulung dan Taufik saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaporkan anggota DPRD ke KPK.

"(wartakota.tribunnews.com, tribunnews.com, islamtoleran.com) Memberitakan saya whatsapp-an dengan Pak Taufik. Katanya saya panik dilaporin Ahok ke KPK. Panik apaan? Mati aja saya nggak takut," tegas Lulung di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Senin (2/3/2015).

Lulus menegaskan nomor yang tertera dalam dalam aplikasi whatsapp seperti yang diberitakan tiga kantor berita online itu bukanlah nomor Lulung sesungguhnya.

"Itu kan bisa-bisaan saja. Nomornya nomor siapa? Bukan nomor saya. Saya kan tidak pernah ganti-ganti nomor," tandas Lulung.

Menurut Lulung, pelaporan pencemaran nama baik ke polisi lebih efektif ketimbang melalui Dewan Pers. Namun penyelesaian di Dewan Pers tetap akan ditempuh. Meski menurut dia, tak akan memberi efek jera kepada tiga wartawan tersebut.

"Jalur hukum juga, jalur Dewan Pers juga. Sebagai warga negara saya kan punya hak. Jangan menjustifikasi. Yang kita laporkan kan yang menyebarluaskan, melaporkan itu kan hak kita. Enak aja ntar kalau lewat Dewan Pers cuma minta maaf. Nah kita? Kita sudah duluan digebukin," ujar Lulung.

Dalam berkas laporan yang ditunjukkan oleh Lulung kepada Liputan6.com, ketiga media tersebut dijerat Pasal 311 dan 310 KUHP ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 1 UU ITE yaitu fitnah dan pencemaran nama baik serta tindak pidana bidang informasi dan transaksi elektronik.

Pesan singkat yang diduga percakapan antara wakil ketua DPRD DKI Jakarta Lulung dengan Taufik itu beredar dalam bentuk foto sebuah telepon genggam yang menampilkan percakapan melalui aplikasi Whatsapp. Berdasarkan foto itu, pembicaraan berkaitan dengan kepanikan karena Ahok melaporkan dugaan dana siluman ke KPK.

Di kolom atas tertulis nama Lulung. Di awal pembicaraan, Lulung menyapa Taufik terkait laporan Ahok ke KPK. Pembicaraan itu terkait dengan hak angket dan pelaporan Ahok ke KPK.

Saat dikonfirmasi, Lulung membantah adanya percakapan itu. Dia menegaskan tidak pernah panik dengan adanya pelaporan itu. "Itu fitnah, itu bohong. Saya nggak pernah Sms-an sama Taufik. Mana ada saya panik?" jelas dia. (Tya/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini