Sukses

Malaysia Vonis Mati WNI Paling Sedot Perhatian

Seorang WNI divonis hukuman mati oleh pengadilan di Malaysia. Berita ini paling menyedot perhatian.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang WNI berusia 21 tahun divonis mati oleh pengadilan Malaysia. Dia dinyatakan bersalah karena menyelundupkan narkoba jenis methamphetamine seberat 3 kg ke negeri jiran.

Kabar ini pun paling menyedot perhatian dari pecinta Liputan6.com sepanjang Minggu 1 Maret 2015. Selain itu, ada kabar lainnya. Yaitu popularitas Ahok yang kian menjulang setelah berseteru dengan DPRD DKI Jakarta. Bahkan popularitasnya melampaui Jokowi.

Penasaran berita apa saja yang paling menyedot perhatian lainnya. Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com:

1. WNI Divonis Mati di Malaysia

Hakim Pengadilan Mahkamah Tinggi di Kuantan, Pahang, Malaysia, Datuk Ab Karim Ab Rahman memvonis hukuman mati atas Ajeng Yulia. WNI berusia 21 tahun ini dinyatakan bersalah karena menyelundupkan narkoba jenis methamphetamine seberat 3 kg ke negeri jiran.

Hakim menyatakan Ajeng gagal membuktikan pembelaan yang dijelaskan bahwa tas yang dibawanya itu punya teman dekatnya bernama Stanley. Pihak pengadilan juga menolak pernyataan Ajeng bahwa dia tidak tahu jika tas yang dibawanya itu atas suruhan Stanley dari New Delhi, India.

"Terdakwa mengaku kenal pria berkewarganegaraan Nigeria bernama Stanley di New Delhi. Tapi bagaimana caranya wanita yang tak berpenghasilan itu pergi ke New Delhi untuk bertemu Stanley," ujar Ab Rahman, seperti dimuat Liputan6.com dari Bernama, Sabtu (28/2/2015).

"Konon, tujuan ke India untuk belajar bahasa Inggris sebelum akhirnya ke Malaysia," imbuh dia.

Selengkapnya.

2. Popularitas Ahok Melejit

Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ini dinilai lebih populer daripada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di linimasa Twitter sejak kisruh Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) 'Siluman' 2015 Jakarta.

Mengutip data hasil analisis Topsy.com, selama periode satu bulan terakhir, 29 Januari-28 Februari, kicauan terkait Ahok atau #SaveAhok adalah 621.415 kali, sementara ciapan terkait Jokowi 1.698.554 kali.

Sepanjang periode ini, kicauan pada Twitter untuk Presiden Jokowi masih lebih banyak daripada Ahok.
Selengkapnya.

3. Firman Sebelum Terseret Mobil 30 Km

Kepergian Firman, mahasiswa UPI Bandung yang tewas akibat terseret mobil Honda City sejauh 30 kilometer masih menyisakan duka bagi keluarga. Di kamar Firman, masih tergantung jaket almamater bertuliskan Fakultas Tehnik Mesin. Menurut Supardi, ayah korban, beberapa hari sebelum tewas anaknya kerap mengurung diri di kamar.

Polres Cimahi, Jawa Barat, rencananya akan menggelar reka ulang kasus ini. Sementara tersangka bernama Yana telah dijadikan tersangka. Dia terancam hukuman 12 tahun penjara karena dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pada korban dan melarikan diri.

Selengkapnya.

4. Sepasang Kekasih Pelaku Begal Motor Ditangkap

Pasangan kekasih pelaku perampasan sepeda motor tak berkutik begitu diamankan aparat Satreskrim Polres Demak, Jawa Tengah usai merampok sepeda motor tamu yang baru saja keluar dari tempat karaoke.

Kedua pelaku itu diketahui bernama Bekti Nugroho dan Puji Noviana alias Rere. Sehari-hari Rere bekerja sebagai pemandu di sebuah tempat karaoke.

Dalam pemeriksaan diketahui, Rere yang mengotaki aksi perampokan itu. Rere yang memilih tamu karaoke sebagai calon korban.
Selengkapnya.

5. Kampung Penadah Sepeda Motor Curian di Bogor Digerebek

Dengan menggunakan senjata laras panjang, 2 satuan setingkat Kompi polisi dari Polres Depok dan Polda Metro Jaya diterjunkan ke kampung penadah hasil pencurian kendaraan bermotor.

Kampung itu berlokasi di Kampung Sasak Panjang, Citayam, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Sejumlah toko sparepart atau suku cadang motor digrebek.

Hampir seluruh suku cadang di puluhan toko di tempat itu tidak memiliki surat resmi sehingga diduga kuat merupakan hasil curian. Selain itu, polisi juga menggrebek rumah-rumah yang tertangkap basah sedang mencacah atau memotong-motong hasil curian.

Selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini