Liputan6.com, Hubei - Sebuah foto yang beredar di dunia maya menghebohkan China. Menggambarkan kehidupan memprihatinkan seorang gadis berusia 24 tahun, Zhang Qi, yang diduga dikurung orangtuanya sendiri di dalam sebuah gudang bobrok.
Belum diketahui alasan persis mengapa gadis malang itu dikurung di sana. Kabar menyebut, sebelumnya ia dipaksa memutuskan hubungan dengan kekasihnya pada 2009 lalu, karena orangtuanya tak menyetujui hubungannya.
Namun, meski hubungan cinta sudah diputus paksa, Zhang beberapa kali mencoba kabur. Kepada warga, orangtuanya mengaku putri mereka sakit jiwa dan terpaksa mengurungnya demi keselamatannya.
Sejak saat itu lah Zhang menghuni bangunan terpencil di Desa Jingang, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Advertisement
"Orangtuanya adalah orang berkuasa di sini. Kami diperintahkan untuk tidak ikut campur," kata salah satu penduduk desa, Chow Jen, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (25/2/2015). "Semua orang di sini tahu tentang gadis yang menghuni bangunan terlantar itu."
Chow adalah orang yang menyebarkan foto Zhang Qi yang memprihatinkan ke dunia maya. Dan ia sama sekali tak menyesal.
"Aku sudah pindah dari desa ini dan hanya berkunjung sesekali. Aku sama sekali tak peduli dengan perlakuan mereka (orangtua Zhang dan warga desa). Aku merasa senang bisa menguak kondisinya dan menyebarkannya lewat foto di internet, karena aparat lokal enggan berbuat apapun."
Chow menambahkan, meski tahu ada seorang gadis yang hidup dikurung, warga desa 'memakluminya' dengan alasan korban mengalami gangguan jiwa dan harus dikurung.
"Setiap kali aku pulang untuk memperingati Tahun Baru China, aku diam-diam mengunjunginya," kata Chow.
Pria itu menambahkan, "Dalam kunjungan terakhirku, aku melihatnya berbaring di tumpukan jerami, dengan beberapa lembar selimut dan makanan di sekitarnya. Saat itu lah aku memutuskan, cukup!"
"Entah benar atau tidak ia mengalami gangguan jiwa, Zhang diperlakukan seperti binatang, dan aku merasa muak. Maka dari itu aku melapor ke polisi dan memutuskan menyebarkan gambarnya di internet," kata Chow.
Polisi dilaporkan sedang menyelidiki kasus tersebut. Namun, baik polisi atau pihak berwenang di desa menolak berkomentar terkait kasus tersebut. (Ein/Tnt)