Sukses

68 Ton Garam Disiapkan untuk Padamkan Kebakaran Hutan Riau

Hujan buatan akan dilakukan dengan menggunakan 2 pesawat milik TNI AU berjenis Cassa 212 dan CN295.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pasca naiknya status Provinsi Riau menjadi siaga darurat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pemerintah di Bumi Lancang Kuning menyiapkan sekitar 68 ton garam untuk hujan buatan.

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dikonfirmasi menjelaskan, sekitar 25 ton garam sudah berada di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. "Sementara sisanya, sekitar 43 ton lagi akan didatangkan secepatnya," ujar Andi, Selasa (24/2/2015).

Hujan buatan akan dilakukan dengan menggunakan 2 pesawat milik TNI AU berjenis Cassa 212 dan CN295 yang diterbangkan dari pos Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Hujan buatan akan dilakukan selama sebulan. Semoga persediaan garam cukup dan Karhutla di Riau bisa diatasi," imbuh Andi.

Selain BNPB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga menyiapkan Rp 16 miliar untuk hujan buatan. Dana itu akan digunakan pada Maret 2015.

Menurut Plt Kepala Badan Lingkungan Hidup Riau Yulwiriati Moesa, hujan buatan dititikberatkan di Kabupaten Bengkalis. Daerah tersebut selalu terpantau titik panas sebagai indikasi terjadinya Karhutla.

Tak hanya buatan, anngaran tersebut juga digunakan untuk langkah-langkah lainnya dalam menanggulangi Karhutla di Riau.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BNPB, TNI, Polda Riau, Manggala Agni, dan unsur terkait menggelar rapat persiapan untuk rencana aksi hujan buatan ini.

Satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) mendeteksi 35 titik panas di Pulau Sumatera. Di Riau sendiri terpantau 12 titik  yang tersebar di empat kabupaten.

"Di Kabupaten Bengkalis ada 7 titik, Rokan Hilir 2, Rokan Hulu 2 dan Siak 1. Dari semuanya, yang dipercaya sebagai titik api ada 5 titik. Ini tersebar di Bengkalis dan Rokan Hilir," ujar staf Humas BNPN Agus Wibowo. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.